Pengeringan DAM Singir di Banyuwangi, Ribuan Orang Belomba Berburu Ikan
Ribuan orang mencari ikan di sekitar DAM Singir, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Selasa, 15 Oktober 2024. Momen ini merupakan momen tahunan. Warga berlomba-lomba mencari ikan saat proses pengeringan DAM Singir. Pengeringan ini dalam rangka perawatan DAM Singir menjelang musim tanam tahun 2024.
Ribuan warga ini mayoritas turun ke sungai untuk menangkap ikan. Mereka membawa jaring untuk menangkap ikan yang berada di dekatnya. Sebagian kecil dari mereka memilih menonton dari pinggiran DAM tersebut. "Anaknya yang dapat besar," kata salah satu warga yang mencari ikan, Miseni, 41 tahun.
Miseni mencari ikan bersama anak dan istrinya. Dia sengaja meluangkan waktu untuk mengikuti tradisi tahunan ini. Dia rela libur kerja. Bahkan anaknya, Gaby, yang masih duduk di bangku SD sengaja mengambil libur sekolah. "Lumayan dapatnya, lebih banyak dari tahun kemarin. Nanti dimasak di rumah," ungkapnya.
DAM Singir mengaliri air 8 Desa di wilayah Kecamatan Muncar. DAM ini mengaliri 1.457 hektar sawah yang ada di 8 desa tersebut. Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Banyuwangi, Riza Al Fahrobi mengatakan, rencananya proses pengeringan DAM Singir ini akan dilaksanakan selama 15 hari. Namun para petani yang di bawah masih membutuhkan air, maka diupayakan pengeringan dilakukan selama 3 hari saja. "Kami harapkan pemahaman dari para petani," ungkapnya.
Dia menyebut, pengeringan ini sudah diagendakan san sudah dikoordinasikan dengan para pengguna air. Pengeringan ini dilakukan untuk proses pemeliharaan bangunan bendung, pengecatan pintu air bendung. Selain itu ada juga penambalan-penambalan ataupun pemeliharaan yang dibutukan untuk keberlangsungan bendung di musim tanam tahun depan. "Ada beberapa lokasi yang akan dibersihkan sedimen untuk memberikan layanan ataupun tampungan yang lebih optimal," bebernya.
Dia menyebut, pengeringan DAM Singir ini merupakan kegiatan tahunan. Pengeringan dilakukan menjelang musim tanam. Dia berharap pemeliharaan bendung ini bisa berjalan dengan baik, cepat dan lancar supaya bisa optimal untuk musim tanam 2024-2025 nantinya. "Ini event tahunan sebelum masa tanam. Kita berupaya melakukan pemeliharaan yang optimal untuk penggunaan tahun depan lebih baik," tegasnya.
Mengenai aktivitas warga mencari ikan, Riza menyebut, itu merupakan dampak samping ketika pengeringan DAM Singir dikeringkan. Menurutnya, masyarakat melihat ada peluang untuk mencari ikan beramai-ramai.
Dia menyebut, ada ekosistem yang terbangun secara alami di DAM Singir ini. Sehingga DAM ini menjadi habitat makhluk hidup yakni ikan-ikan. Di DAM ini, paling banyak ditemukan jenis ikan tombro dan nilem. "Artinya kita bisa menjaga kelestarian sungai ini. Minimal untuk tempat hidup ikan-ikan di sini," pungkasnya.
Advertisement