Pengendara Sayangkan Penutupan Bundaran Waru
Petutupan Jalur Bundaran Waru, yang menghubungkan Sidoarjo - Surabaya tuai kritikan dari masyarakat. Tidak sedikit pengendara yang akhrinya berdebat dengan petugas di lokasi.
Berdasarkan pantauan Ngopibareng.id di lapangan, terlihat banyak pengendara yang berhenti di barrier road yang menutup akses masuk. Hal tersebut pun menyebabkan kemacetan yang panjang.
Salah satu pengendara, Arif, yang tengah melakukan perjalanan dari Bungurasih, Sidoarjo menuju Wonokromo, Surabaya, mengaku keberatan dengan adanya penutupan tersebut.
Bahkan, Arif sempat terlihat bersinggungan petugas Dinah Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, yang berjaga di lokasi. Perdebatan tersebut dipicu ketika dirinya dilarang melintasi jalan di depan Cito Mall tersebut.
“Lah ini gimana pak, saya terus putar ke mana? Tambah jauh dong kalau lewat Pabrik Paku (Jalan Brigjend Katamso, Kecamatan Waru),” kata Arif kepada petugas, Rabu, 7 Juli 2021.
Arif mengatakan, penutupan jalur Bundaran Waru hanya memberikan negatif bagi para pengendara. Sebab, mereka diharuskan melalui jalan memutar untuk sampai di tempat tujuan.
“Lek koyok ngene malah marai angel (kalau seperti ini tambah sulit), kerjoan (pekerjaan) tertunda, kabeh ojok ruwet-ruwet lah pemerintah nggawe aturan iku (jangan rumit kalau membuat peraturan),” jelasnya.
Dalam perdebatan tersebut, Arif pun sempat menanyakan kepada petugas, fungsi penutupan di jalur yang sering dilintasinya itu. Namun dirinya tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.
“Penutupan ini loh nggak onok fungsine (gak ada fungsinya). Malah nggarai ribet ae ngene iki (membuat ribet saja penutupan ini). Intinya kan hanya lewat saja,” ucapnya.
Tak hanya berdebat dengan petugas, Arif tampak mencoba menerobos barrier road yang terpasang. Dia terlihat berusaha masuk, ketika para anggota membuka penyekatan saat ambulan akan melintas.
“Berhenti pak, ada ambulan ini. Bapak muter sana, kasihan ini ambulan,” kata salah satu petugas
Sebelumnya, Ditutupnya akses Sidoarjo - Surabaya melalui Bundaran Waru berdampak kepada seluruh pengendara. Termasuk juga petugas medis yang hendak menuju tempatnya bekerja pun harus melalui jalan memutar.
Berdasarkan pantauan Ngopibareng.id di lapangan, seluruh pengendara yang masuk ke Surabaya melalui Bundaran Waru harus rela kembali berputar ke arah Pabrik Paku, Jalan Brigjend Katamso, Kecamatan Waru.
Tak terlecuali bagi tenaga kesehatan yang hendak bertugas di rumah sakit tempatnya bekerja. Mereka pun akhirnya harus rela melewati kemacetan bersama kendaaran lain yang melintas.
Salah satunya, Hasym Asy’ari yang terlihat memohon kepada petugas agar jalanya dilancarkan. Namun, tetap saja dia tidak diperbolehkan melintasi jalan di depan Cito Mall tersebut.
“Saya medis pak, kerja di (RSUD) Dr.Soetomo, masak gak boleh lewat, terus gimana ini, kalau muter terus telat gimana,” kata Hasym, kepada petugas penyekatan, Rabu, 7 Juli 2021.
Advertisement