Pengembangan Wisata, Muara Sungai Sisi Utara GWD Dibangun Dermaga dan Break Water
Pemkab Banyuwangi membangun breakwater dan dermaga di muara sungai sisi utara kawasan wisata Grand Watu Dodol (GWD).
Pembangunan infrastruktur ini untuk mendukung pengembangan wisata GWD sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan. Sebab, muara tersebut selama ini menjadi sarang nyamuk malaria.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan, Guntur Priambodo menyatakan, destinasi wisata memang membutuhkan dermaga. Namun yang menjadi fokus utama adalah agar lingkungan di sekitar tempat itu menjadi sehat.
“Beberapa kasus, tiga tahun lalu di situ ada malaria,” jelasnya, Selasa, 10 September 2024.
Munculnya penyakit malaria ini disebabkan adanya genangan di muara sungai. Genangan air di muara sungai itu dipicu sedimen pasir dari laut yang menutup aliran di muara sungai. Di tempat itulah akan buat break water.
“Dan kita buat dermaganya, aliran airnya masuk, harapannya yang pertema memang memperbaiki kualitas lingkungan dan bagaimana kita membantu pariwisata untuk pengembangan GWD,” tegasnya.
Pembangunan infrastruktur ini dilakukan dengan anggaran dari APBD Banyuwangi melalui Dinas PU Pengairan. Guntur menyebut, pembangunan dermaga dan break water ini sudah sesuai dengan fungsi dan tugas pokok Dinas PU Pengairan.
“Dari sisi pariwisata juga dapat, perahu biar sandar di situ. Di situ akan meningkatkan pedapatan masyarakat,” ungkapnya.
Untuk penelolaan dermaga ini, menurutnya akan diserahkan kepada Pokdarwis yang saat ini mengelola destinasi wisata GWD.
Pembangunan break water dan dermaga ini, ditargetkan akan selesai dalam dua tahun. Saat ini, pembangunan sudah dimulai dan direncanakan akan selesai tahun depan. Pemasangan break water saat ini sudah mencapai sekitar sekitar 70 meter.
“Hitungannya sampai sedimen tidak masuk ke sungai,” pungkasnya.