Pengelola Ijen Batasi Lokasi Foto yang Berisiko Bagi Pengunjung
Pasca insiden terjatuhnya turis asal China, pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen membatasi lokasi berswafoto di titik-titik yang berisiko dan membahayakan bagi pengunjung. Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya musibah serupa.
Kepala Pos TWA Ijen Sigit Hariwibowo mengatakan, salah satu titik yang ditutup untuk berswafoto adalah sepanjang jalur Hutan Mati. Panjangnya sekitar 400 meter. Wisatawan China yang mengalami musibah jatuh ke jurang berada di jalur tersebut.
"Kami berembuk dengan para pemandu wisata, dan mereka menyetujui bahwa kawasan itu memang rawan sekali. Mereka juga setuju agar jalur itu ditutup sebagai spot berfoto," jelasnya, Selasa, 23 April 2024.
Untuk diketahui jalur Hutan Mati berada di bibir jurang. Kedalamannya mencapai sekitar 100 meter. Saat ini, pengelola telah memasang pita pembatas di beberapa spot jalur Hutan Mati. Selain itu, juga dipasang papan imbauan agar wisatawan tak mendekat ke lokasi itu.
Selain jalur Hutan Mati, petugas juga membatasi aktivitas wisatawan di tempat pemrosesan blue fire. Lokasi ini sebelumnya menjadi salah satu spot foto favorit di Kawah Ijen. Di titik pemrosesan blue fire terdapat pipa-pipa besar yang mengeluarkan panas hingga 300 derajat Celsius. Penutupan untuk meminimalkan risiko atas hal-hal yang tak diinginkan.
Pembatasan aktivitas di lokasi tersebut menurut Sigit, telah diterapkan lebih awal. Tepatnya pada H-5 lebaran lalu. Penutupan spot lokasi foto itu dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Petugas juga belum menentukan apakah spot tersebut ditutup secara permanen atau tidak.
Rencananya, pengelola akan membahas hal tersebut dalam evaluasi yang akan digelar pada 28-30 April 2024 mendatang. Evaluasi akan melibatkan Asosiasi Pemandu Wisata. Selama evaluasi, TWA Kawah Ijen akan ditutup untuk wisatawan.
"Intinya, untuk mengambil kebijakan soal keselamatan tanpa membuat wisatawan merasa kecewa berkunjung ke TWA Kawah Ijen," terangnya.
Sebelumnya, seorang wisatawan asal asing asal China meninggal saat berwisata di TWA Kawah Ijen, Sabtu, 20 April 2024. Korban adalah HL, 31 tahun. Korban meninggal setelah terjatuh dari bibir jurang. Dari keterangan para saksi, korban jatuh ke jurang sedalam puluhan meter.
Korban berwisata ke TWA Kawah Ijen bersama suaminya dengan dipandu seorang pemandu wisata. Korban dan rombongan melakukan pendakian dari Paltuding ke Kawah Ijen sekitar pukul 02.10 WIB. Mereka kemudian naik ke Gunung Ijen dan turun ke kawah untuk menyaksikan blue fire.
Korban dan rombongannya naik kembali ke bibir kawah untuk menyaksikan matahari terbenam. Dia berfoto di salah satu spot dengan latar belakang matahari terbit. Mereka berfoto bergantian. Awalnya sang suami berfoto seorang diri dan berganti dengan korban.
Korban mulanya berfoto dengan jarak sekitar 2 hingga 3 meter dari bibir kawah. Kemudian, Dia mundur untuk mendekat ke objek kayu di belakangnya. Namun saat berjalan mundur, kakinya terserimpet rok panjang yang dipakainya dan mengakibatkan korban terguling ke belakang dan jatuh ke jurang.