Jamu Suling Janzabila Diklaim Bisa Obati Virus Corona
Berawal dari kecemasan para santrinya yang takut tertular virus Corona, Kiai Pengasuh Pondok Pesantren Pari Ulu Desa Cangkring, Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri, Mustain Ansori membuat jamu herbal. Jamu herbal dengan bahan dasar jahe, sereh, kunyit, temulawak, ketumbar dan campuran madu ini diklaim meningkatkan daya tahan tubuh bahkan bisa melawan virus Corona.
Kiai Mustain Ansori bercerita, pembuatan jamu ini dilatarbelakangi karena para santrinya yang resah soal pandemi Covid-19. Dia lalu mencoba kembali ke Al-Quran untuk mencari pengobatan virus Corona tersebut. Dari berbagai ayat yang ia baca dan pelajari akhirnya dia menemukan komposisi bahan utama, yaitu jahe dan madu.
Temuannya ini kemudian ia padukan dengan disiplin ilmu kedokteran, biologi, kimia, fisika serta pertanian organik. Lalu lahirlah penemuan jamu herbal tersebut. Karena memadukan dengan berbagai disiplin ilmu itu, akhirnya proses pembuatannya menjadi panjang. Setidaknya ada 9 tahapan pembuatan jamu. Semua pengerjaan pembuatan jamu ini melibatkan para santri setempat.
Tahapan dimulai, setelah bahan dipilih, kemudian melewati proses belah rimpang, fotosfer atau pengeringan dengan sinar matahari, very light sativa lebah, oven hingga fermentasi selama 24 jam. Setelah itu, lalu memasuki tahap penyulingan. Takaran satu liter jamu membutuhkan waktu penyulingan 8 jam. Terakhir pengemasan sekaligus sterilisasi sebelum didistribusikan.
Mustain Ansori sangat yakin jamu buatannya berkhasiat, karena sebelum dikonsumsi oleh manusia sudah diujicobakan ke unggas. Dia bercerita jamunya ini pernah diujicobakan ke ayam ras yang sedang sakit. Seminggu kemudian setelah diberi jamu ini secara teratur, ayam ini ternyata menjadi sehat.
Merasa sukses diujicoba ke ayam, Mustain kemudian mengujicoba jamu ini kepada para santrinya. Hasilnya pun dianggap 'menggembirakan'.
Berbekal dari dua kali ujicoba yang sukses tersebut, akhirnya Ansori berani memproduksi jamu ini secara massal. Dalam kurun waktu 3 minggu, jamu ini telah didistribusikan sebanyak 5700 unit. Jamu herbal ini telah didistribusikan secara cuma cuma ke sejumlah wilayah di Kediri. Utamanya di wilayah terdampak Covid-19.
Penemu ramuan herbal ini, Kiai Mustain Ansori kemudian memberi nama dengan Jamu Suling Janzabila.