Pengasuh Ponpes Kedung Lo dan Yayasan Perjuangan Wahidiyah Wafat
Pengasuh Pondok Pesantren Al Munadhdhoroh Kedung Lo, Kota Kediri KH Abdul Latif Madjid RA dikabarkan meninggal dunia, Senin, 23 November 2020 pukul 06.30 WIB. Pengasuh Yayasan Perjuangan Wahidiyah ini meninggal di RSUD Gambiran.
Kabar meninggalnya KH Abdul Latif Madjid ini membuat pengurus dan santri kaget. Karena, sebelumnya almarhum masih dinyatakan sehat dan sempat beraktivitas.
"Beberapa hari terakhir sebenarnya tidak ada gejala penyakit yang berat. Saya hampir setiap pagi selalu dipanggil beliau. Kata dokter, ada akumulasi kurang pemanasan sebelum olaraga. Dokter sudah menyarankan agar pemanasan dulu sebelum berolahraga," kata Aminudin, Ketua Departemen Urusan Wilayah PP Kedung Lo.
Aminudin menambahkan, semasa hidup almarhum pernah berpesan kepada putranya Agus Abdul Madjid Ali Fikri atau yang akrab disapa Gus Fikri agar meneruskan cita-cita pondok pesantren.
"Kemarin pagi saya dipanggil kanjeng romo kai (KH Abdul Latif Madjid) untuk menyaksikan penunjukkan Agus Abdul Majid Al Fikri sebagai penerus. Bahkan beliau dawuh akan mentranfer kelebihan yang dimiliki romo kiai sekalipun sudahmati," katanya sambil menangis ketika memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan.
Almarhum juga sering berpesan kepada semua pengurus pondok, bahwa lembaga perjuangan wahidiyah adalah lembaga yang taslim kepada pemerintah. Tidak ada satupun aturan yang bertentangan atau melanggar di dalamnya.
Kepergian alhmarhum ditangisi ratusan santri maupun pengurus yang sejak pagi sudah menunggu kedatangan jenazah di sekitar pondok pesantren. Para santri tampak berdiri berjajar di pinggir jalan sambil melantunkan shalawat Wahidiyah.
Isak tangis mendadak pecah, ketika mobil ambulan RSUD Gambiran membawa jenazah almarhum tiba ke area lokasi pondok. Jenazah cucu dari KH Mohammad Ma' roef RA, pendiri Pondok Pesantren Kedung Lo ini dimakamkan di lokasi area pondok.
KH Abdul Latief Majid meninggal di usia 68 tahun. Kepergiannya meninggalkan seorang isteri dan 4 anak. Putra-putranya adalah Agus Abdul Majid Ali Fikri, Ning Firdausul Ma'rifah, Agus Muhammad Mundir Tajul Wahidiyin, dan Agus Ahmad Muhammad Wahiduzzaman Al- Mustofa.
Advertisement