Pengaruh Musim Hujan, Harga Bumbu Dapur di Sidoarjo Naik
Musim hujan yang terjadi di seluruh wilayah Jawa Timur menyebabkan beberapa harga bahan pokok dan bumbu dapur merangkak naik, seperti yang terjadi di Pasar Larangan Sidoarjo.
Kenaikan harga sedang melanda bawang merah dan tomat buah. Menurut para pedagang di pasar Larangan Sidoarjo, kenaikan harga tersebut sudah terjadi sejak seminggu terakhir.
“Harga bawang merah mahal sekarang. Tomat buah Rp 25 ribu, tomat sayur Rp 23 ribu, sebelumnya gak sampai Rp 20 ribu,” ucap Lilis, 37 tahun, salah satu pedagang.
Lilis melanjutkan, harga bawang merah saat ini mencapai Rp 35 ribu per kilo padahal sebelumnya harga bawang merah kisaran Rp 28 ribu per kilogram.
“Sebelumnya sudah naik turun tapi stabil. Bawang merah kupas selisih dua ribu sama yang belum kupas kulit. Per kilogram harganya Rp 37 ribu," imbuhnya.
Hal serupa juga dikatakan Indah, 42 tahun. Selain bawang merah dan tomat, harga bawang putih juga ikut naik semenjak musim hujan. “Yang naik harganya bawang merah sama bawang putih. Sekilo bawang merah Rp 35 ribu, kalau bawang putih harga sama, cuma harga sebelumnya bawang merah Rp 28 ribu, bawang putih Rp 32 ribu,” jelasnya.
Indah mengatakan kenaikan harga sejumlah bumbu dapur diduga akibat pengaruh musim hujan. Kendati demikian, tidak mempengaruhi daya beli masyarakat. “Mungkin karena musim hujan mbak, jadi harganya naik. Tapi alhamdulillah orang-orang tetap beli karena kan buat masak cuma jumlahnya dikurangi,” tuturnya.
Berbanding terbalik dengan harga bumbu dapur, harga cabai rawit saat ini justru menurun. Ia berharap agar harga bumbu dapur segera turun dan stabil kembali. “Cabai rawit turun jadi Rp 55 ribu per kilogram, cabai keriting Rp 60 ribu. Lain-lainnya normal, seperti sayuran wortel, buncis, kol dan sebagainya normal,” pungkasnya.
Advertisement