Pandemi Covid-19, Pengangguran di Bondowoso Naik Drastis
Melambatnya pertumbuhan ekonomi akibat pandemi Covid-19, berpengaruh siginifikan terhadap angka pengangguran terbuka dan kemiskinan di Kabupaten Bondowoso. Pengangguran terbuka dan kemiskinan di Kota Tape (julukan Bondowoso) pada 2020 meningkat dibandingkan pada 2019.
Peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan tersebut disampaikan Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin dalam Rapat Paripurna DPRD agenda Penyampaian Nota Penjelasan Bupati Atas Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) APBD Tahun Anggaran 2020 di Gedung DPRD Bondowoso, Selasa, 6 April 2021.
"Angka pengangguran terbuka dan kemiskinan di Bondowoso pada 2021 meningkat dibandingkan pada 2019," katanya.
Peningkatan angka pengangguran terbuka dan kemiskinan tersebut, lanjut Bupati Salwa, akibat pengaruh pandemi Covid-19 yang membuat melambatnya pertumbuhan ekonomi di Bondowoso.
"Pada 2020 angka pengangguran terbuka di Bondowoso sebesar 19.473 atau meningkat 5 ribu lebih dibandingkan pada 2019 sebesar 13.797. Sedangkan, angka kemiskinan pada 2020 sebesar 110.240 atau naik 7 ribu lebih dibandingkan pada 2019 sebesar 103.330 penduduk," katanya.
Bupati Salwa menambahkan, angka pengangguran terbuka memang berkaitan dengan kemiskinan. Karena itu, pemkab segera melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka pengangguran terbuka dan kemiskinan pada 2021.
"Tahun ini pemkab akan melakukan upaya-upaya untuk kembali menumbuhkan perekonomian di Bondowoso guna menekan angka pengangguran terbuka dan kemiskinan," katanya.
Paripurna dipimpin Ketua DPRD Bondowoso H.Ahmad Dhafir dengan didampingi tiga wakil ketua DPRD, yakni Sinung Sudrajat, H. Buchori Mun’im, dan H.Supriadi serta sejumlah anggota DPRD.
Hadir pula Wabup Bondowoso H.Irwan Bachtiar Rahmat, Pj.Sekda Soekaryo, Dandim 0822 Letkol Kav. Widi Widayat, Kapolres AKBP Erick Frendriz, Kepala Kejari, Ketua PN, dan sejumlah kepala OPD Pemkab setempat.