Pengamat Sarankan Penghijauan di Jakarta dengan Tanaman Lokal
Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Ir. Nirwono Joga menyarankan kepada Pemerintah DKI Jakarta untuk mengembangkan tanaman lokal di ruang terbuka hijau dan area penghijauan lain guna mengendalikan pencemaran udara.
"Tanamannya harus sesuai dengan tanaman lokal, akan lebih bagus," katanya di Jakarta, Rabu.
Nirwono menyarankan penggunaan tanaman lokal untuk penghijauan di Jakarta karena lebih mudah hidup di daerah aslinya.
Dia juga menyebut biaya pemeliharaan tanaman tersebut lebih murah dibandingkan dengan membeli tanaman dari daerah lain.
Selain itu, katanya, Pemerintah DKI Jakarta juga akan lebih mudah melakukan pengadaan dan tidak perlu bersusah payah mendatangkan dari daerah lain.
"Kalau dari Jakarta ada, kenapa tidak dioptimalkan?" kata dia.
Dia juga mengatakan bahwa penghijauan dengan tanaman lokal akan mendatangkan manfaat baru bagi wisata di Jakarta.
"Misalnya daerah Menteng memperbanyak penghijauan dengan tanaman menteng. Ini akan memberi daya tarik baru bagi orang. Bisa jadi daerah wisata baru," katanya.
Jakarta, kata dia, memilki banyak jenis tanaman lokal yang bisa dikembangkan di daerah yang menggunakan nama tanaman tersebut.
Contohnya, ucap dia, tanaman kemang, menteng, bintaro, kapuk, cempaka putih, kelapa gading, dan karet.
Selain dapat mendatangkan manfaat baru bagi wisata lokal, kata dia, pengembangan berbagai tanaman tersebut sudah tentu dapat membantu mereduksi pencemaran udara di Jakarta.Pemprov DKI Jakarta sebelumnya menyebut akan membagikan tanaman lidah mertua untuk menekan polusi udara. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan lidah mertua bukan satu-satunya tanaman untuk mengatasi polusi udara di Ibu Kota.
"Dari informasi yang dilaporkan, bahwa dinas mendapatkan rekomendasi beberapa tanaman yang untuk ditanam yang diharapkan bisa ikut mengendalikan pencemaran udara. Apakah ini (lidah mertua) satu-satunya, tentu tidak," ucap Anies kepada wartawan di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, beberapa waktu lalu.
Anies tidak memerinci tanaman apa saja yang direkomendasikan. Namun usaha-usaha itu adalah cara Pemprov untuk mengurangi polusi udara.
"Semua yang bisa kita kerjakan insyaallah kita kerjakan. Nama-nama tanaman dan lain-lain, itu biar dinas saja," kata Anies.
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menyebut ada beberapa tanaman yang disediakan untuk masyarakat pada bulan Agustus selain lidah mertua.
"Jadi salah satunya lidah mertua, tanaman-tanaman toga, alpukat, belimbing, pucuk merah juga ada," ucap Sekretaris Dinas KPKP Suharini Eliawati saat dihubungi terpisah.