Pengamat Sarankan Capres Jaga Emosi di Debat Perdana
Pakar komunikasi politik asal Universitas Airlangga Surabaya Suko Widodo menyarankan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden mampu mengendalikan emosi saat debat perdana malam nanti.
"Sangat penting bagi calon presiden dan wakil presiden mengendalikan emosi pada debat," ujar Suko, Kamis 17 Januari 2019.
Sukowi, sapaan akrabnya, menilai publik pada umumnya tidak bisa menerima kalimat yang menghina, merendahkan atau komentar yang menyerang pribadi.
Selain itu, peserta debat juga diharapkan tampil percaya diri, tidak gugup serta menguasai materi.
Menurut dia, prinsip debat adalah argumentasi sehingga siapa yang bisa menyampaikan dengan logika baik, disertai bukti sahih, disampaikan dengan pilihan bahasa akurat serta intonasi indah, maka akan menarik simpati.
"Debat adalah pertukaran pendapat mengenai topik tertentu dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing," ucap dosen Fisip Unair tersebut.
Karena itulah, tambah Sukowi, sangat diperlukan keterampilan beretorika, termasuk pemilihan kalimat yang sangat menentukan reputasi kapabilitas penampilan berdebat.
"Yang harus diingat, penyampaian berfokus pada topik, kalimat logis dan disertai bukti sahih, sehingga meneguhkan kualitas kandidat serta meningkatkan mutu pesan," katanya.
Debat perdana kampanye pilpres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Kamis malam, mengangkat tema hukum, hak asasi manusia (HAM), korupsi, dan terorisme.
Pemilihan Presiden diselenggarakan pada 17 April 2019 dan diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma'ruf Amin di nomor urut 01, kemudian Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02. (ant)