Pengamat Politik: AHY Jangan Salah Pilih Ketua Demokrat Jatim
Pengamat politik sekaligus Dekan Fisip Universitas Brawijaya, Malang, Dr. Sholih Muadi, SH.MSi meminta Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak salah memilih Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur hasil Musyawarah Daerah (Musda) VI. Menurutnya, Ketua DPD Partai Demokrat Jatim harus benar-benar loyal pada AHY.
Sholih mengatakan, bahwa ada beberapa hal yang harus dicermati terkait pelaksanaan Musda DPD Partai Demokrat Jatim 20 Januari 2022 kemarin.
“Di mana sudah menerapkan Musda VI DPD Partai Demokrat, sudah menerapkan model baru di bawah kepemimpinan Ketum AHY,” ujar Sholih.
Sholih menerangkan bahwa dalam Musda ke VI, hanya mengusulkan calon ketua yang mengantongi syarat minimal dukungan 20% hak pemilik suara. Selanjutnya DPP yakni Ketum, Sekjen dan Ketua BPOKK, mengadakan fit and proper test untuk menentukan siapa yang layak dan pantas memimpin Partai Demokrat di Jatim.
"Tentu ini sangat baik, dengan mengutamakan kepentingan partai tentunya,” terangnya.
Kemudian mengenai dua kandidat yang maju, mendaftar dan diusulkan pada Musda yakni Plt Ketua DPD dan Plt Sekretaris Partai Demokrat Jatim, Emil Elestianto Dardak dan Bayu Airlangga, dia menilai bahwa keduanya punya jabatan sebagai pengurus, namun ada nilai lebih yang dimiliki Emil.
Secara politik, khalayak umum khususnya warga Jatim lebih mengenal Emil. Apalagi dia pernah menjabat Bupati Trenggalek dan saat ini menjadi Wagub Jatim. Notabene juga diusung Partai Demokrat, tentu pengalamannya di birokrasi tidak diragukan lagi.
"Ditambah sosok Emil Dardak dari sisi akademisi, lulusan Oxford dan di usia belia 22 tahun sudah mendapatkan gelar doktor,” tandas Sholih.
Oleh karena itu, Sholih mengingat AHY selaku Ketum Partai Demokrat harus lebih cermat menentukan pimpinan Partai Demokrat Jatim. Sebab Jatim merupakan salah satu lumbung suara Partai Demokrat, sehingga jangan sampai pada perhelatan politik ke depan, suara Partai Demokrat di Jatim malah berkurang baik DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.
Maka, menurutnya penting bagi AHY dalam menentukan orang-orang yang memimpin partai baik di tingkat provinsi (DPD) dan kabupaten/kota harus dengan cermat.
“Harus benar-benar loyal terhadap Ketum AHY, demi kepentingan partai,” imbuhnya.