Pengamat: Penempatan APK Sembarangan Bisa Rugikan Caleg Sendiri
Pengamat Politik, Ray Rangkuti, mengatakan, pembuatan gambar dan pemasangan alat peraga kampanye (APK) yang sembarangan dinilai akan merugikan peserta pemilu sendiri, baik caleg maupun capres.
Sebab, lanjut Ray, model atau peraga pemilu, akan mencerminkan kepribadian peserta pemilu tersebut. "Caleg yang memasang peraga kampanye sembarangan, dengan mengkesampingkan etika, yang diperoleh bukan empati atau dukungan, tapi sebaliknya, antipati yang didapat," ujar Ray kepada Ngopibareng.id, Selasa 5 Desember 2023.
Menurut Ray, masih banyak gambar dan pemasamgan peraga pemilu yang cenderung dilakukan sembarangan. Dipaku di pohon pohon, ada yang ditempatkan di makam, dekat tempat ibadah, di pagar halaman rumah orang tanpa izin, serta di perempatan sehingga pemandangan pengguna jalan.
"Saya tertawa ketika melihat peraga kampanye di tempatkan di makam. Masak orang yang sudah mati suruh nyoblos," kata Ray sambil tertawa, seperti ada yang lucu.
Salah seorang Caleg DPR RI dapil 1 Jakarta, Matios mengatakan, peraga kampanye, persiapannya dibantu oleh tim pemenangan. Dari pemotretan, desain, narasi sampai pemasangannya diurusi oleh tim pemenangan yang ia bentuk. Sehingga para caleg terkadang tak mengetahui secara pasti soal keseluruhan hasil pembuatan APK maupun pemasangannya.
"Untuk membuat alat peraga kampanye, dan mendatangi calon pemilih, saya sudah mengeluarkan biaya sekitar Rp200 juta," kata Matios.
Sedangkan Pakar Telematika Roy Suryo saat dihubungi secara terpisah menganggap gambar kampanye yang mulai ramai dan bertebaran di mana-mana tidak ada pengaruhnya bagi pemilih. Yang ditunggu pemilih, bukan gambar caleg tapi 'amplopnya'.
"Terus terang saat ini poster-poster, baliho, nggak pengaruh, karena yang ditunggu masyarakat adalah serangan fajar, bahkan serangan maghrib saat perhitungan," kata mantan Menpora tersebut. Meskipun ia juga yakin tidak semua pemilih mengaharapkan ada serangan fajar.