Soal Pengelolaan Museum, Pengamat: Serahkan ke Orang Visioner
Pengamat sejarah, budaya, dan cagar budaya, Freddy Istanto mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya harus menyerahkan museum-museum yang dimiliki pemkot kepada orang-orang yang visioner. Alasannya, agar museum tak hanya jadi gudang penyimpanan barang kuno.
"Jangan tempatkan pimpinan museum orang yang pasif," kata Freddy kepada ngopibareng.id, Jumat 18 Oktober 2019.
Menurutnya, meskipun pemkot hanya memberikan dana terbatas kepada museum, jika pemimpinnya visioner, akan menjadi salah satu sumber pendapatan bagi Pemkot Surabaya. Terlebih jika museum itu bisa menjadi magnet tersendiri bagi warga Kota Surabaya.
"Dana memang terbatas, jadi harus aktif menjemput bola. Museum harus menarik orang. Kuncinya di kepemimpinannya dan program dia. Pimpinan tidak boleh memble. Harus ada kegiatan lain selain pameran," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya berencana akan meresmikan museum baru pada 10 November 2019 mendatang, yakni Museum Pendidikan, yang letaknya berada di bekas Gedung Sekolah Taman Siswa.
Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DKPCKTR) Surabaya, Iman Krestian mengatakan, Museum Pendidikan Taman Siswa akan bernuansa lebih kekinian, tanpa meninggalkan kesan kuno. Bahkan ia mengatakan, museum baru itu akan terlihat seperti cafe heritage kekinian.
"Karena baru, kita mau fresh konsepnya. Biar orang tidak bosan. Jadi kayak di cafe gitu," kata Iman kepada ngopibareng.id, Kamis 17 Oktober 2019.
Ia memastikan, hingga hari ini, progres renovasi dan pembangunan museum pendidikan masih berjalan, dan sudah lebih dari 70 persen. Menurut Iman, pembangunan museum tersebut memang tidak semudah membangun proyek pemkot lainnya. Karena bangunan itu cagar budaya, yang dilindungi oleh Peraturan Daerah.
Selain itu, beberapa hal memang agak rumit dalam pelaksanaannya. Seperti rekonstruksi dan replika beberapa komponen bangunan yang hilang atau rusak.
"Biar sesuai dengan era bangunan ini berdiri dulu. Jadi memang tidak sembarangan bangun gitu. Dan juga ini kan bangunan cagar budaya," katanya.