Pengamat: Masyarakat Bisa Menilai Inkonsistensi Partai Demokrat
Surabaya: Pengamat Politik dari Universitas Airlangga (UNAIR) Dr. Aribowo, Msi mengatakan, apa yang dilakukan Partai Demokrat dengan membuka pendaftaran Calon Gubernur Jatim gelombang kedua adalah hal yang tidak masuk akal.
"Apa yang dilakukan Demokrat ini wajar dalam dunia politik, tapi tak masuk akal," ujar Aribowo, ketika dihubungi ngopibareng.id, Senin, 2 Oktober 2017.
Partai Demokrat telah membuka gelombang ke-2. Padahal, sebelumnya Demokrat telah menutup pendaftaran bakal cagub Jatim pada bulan Agustus 2017 lalu.
Perubahan jadwal pendaftaran Partai Demokrat ini, disesalkan berbagai pihak, karena pendaftaran tanpa disertai pemberitahuan kepada calon yang sebelumnya sudah mendaftar secara sungguh-sungguh.
Bahkan Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mattalitti, salah satu bakal calon langsung menyatakan mengundurkan diri dari proses pendaftaran. Menurut La Nyalla, ada inkonsistensi dan ketidak patuhan pada etika politik.
Aribowo mengatakan, tinggal masyarakat saja yang bisa menilai apa yang telah dilakukan Demokrat saat ini dengan melihat bagaimana kebijakan itu bisa diambil.
"Mau buka pendaftaran, sekali, dua kali, atau tiga kali, tinggal nanti masyarakat yang menilai apakah partai itu konsisten, hati-hati, atau malah ragu dengan pilihannya," ujar Aribowo.
Di gelombang kedua ini, muncul nama Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, sebagai bacagub yang terakhir mendaftar ke Dewan Pimpinan Daerah DPD Demokrat.
Aribowo menilai, mendekati fase pilkada atau pemilu nanti, dinamika politik bisa saja terjadi secara cepat, bahkan dalam hitungn menit sekali pun.
"Politik itu dinamis, koalisi partai kini sudah tidak ada oposisi ataupun non oposisi. Perubahan bisa terjadi dalam hitungan bulan, hari, bahkan dalam hitungan menit, dan hampir semuanya karena kepentingan kekuasaan" ujar Ari.
Menurut Aribowo, Demokrat kini juga sudah mulai mencari peta politik baru dan akan membuat koalisi baru bersama partai yang secara resmi menyatakan dukungannya untuk Khofifah di Pilgub Jatim nanti, yakni Partai Nasdem.
"Demokrat mulai mencari peta baru dan siap bergabung dengan Nasdem dalam Pilgub Jatim nanti," katanya. (frd)
Advertisement