Pengamat LIPI: Beri Kesempatan Polri Ungkap Penembakan Brigadir J
Kasus kematian Brigadir J yang diduga terlibat dalam baku tembak dengan sesama polisi di rumah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo masih dalam penanganan. Kasus yang hingga kini masih misteri jangan dijadikan bahan untuk melampiaskan rasa sakit hati dan menghujat institusi Polri secara berlebihan.
Pesan ini disampaikan pengamat kepolisian merangkap sebagai staf di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indomesia ( LIPI ) Hermawan Sulistio kepada Ngopibareng.id Selasa 26 Juli 2022.
"Saya sarankan semua pihak menahan diri. Beri kesempatan Polri mengungkap misteri di balik kematian Brigadir J jangan berasumsi secara berlebihan sehingga mengaburkan kejadian yang sebenarnya," kata profesor yang biasa disapa Kiki ini.
Kiki menyebut, pucuk pimpinan institusi Polri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, sudah memberi garansi untuk membuka kasus kematian Brigadir J secara transparan dan terang benderang.
Untuk memudahkan penyelidikan Kapolri telah mencopot tiga pejabat tinggi Polri buntut kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Mereka adalah Irjen Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan, dan Kombes Budhi Herdi Susianto.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit juga menyetujui jasad J diautopsi ulang, dalam waktu dekat sesuai keinginan keluarga J, yang meragukan hasil autopsi RS Polri.
Kiki memahami kekecewaan pihak keluarga korban setelah melihat beberapa kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir J. Ia pun merasakannya. Tapi untuk membuktikan kejanggalan itu tidak cukup dengan mengumbar opini di media, tapi harus dengan ilmu pengetahuan. "Polri itu mempunyai 150 doktor, sebagian besar lulusan Universitas Indonesia, tidak mungkinlah mereka akan mengorbankan almamater dan institusi Polri, apalagi sudah ada jaminan dari Kapolri," kata Kiki.
Atlet karate pemegang sabu hitam ini mengajak masyarakat mengawal pengungkapan kasus kematian Brigader J dengan hati dan kepala dingin, supaya tim khusus yang dibentuk Kapolri bisa bekerja dengan baik dan transparan. "Jangan anggap anggota Polri itu nggak pinter semua," ujar Kiki.
Brigadir J disebutkan tewas dalam insiden saling tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat, 8 Juli 2022. Namun, peristiwa itu baru diungkap pada Senin 11 Juli 2022. Polisi mengklaim penembakan itu berawal dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo.
Kapolri telah membentuk tim khusus untuk mengusut insiden tersebut. Selain itu, Komnas HAM juga melakukan penyelidikan secara independen terhadap kasus itu. Saat ini Sambo telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit juga menonaktifkan Kepala Biro Paminal Divisi Propam, Brigjen Hendra Kurniawan serta Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi.
Kapolri mengatakan penonaktifan Sambo agar penyidikan kasus penembakan Brigadir J terlaksana dengan baik dan menghindari berbagai spekulasi publik.
Advertisement