Pengamat, Kerjasama Pembuatan Kapal Selam Capai Hasil yang Menggembirakan
Kerjasama antara Indonesia dengan Korea Selatan dalam pembelian kapal selam yang disertai dengan komitmen untuk Transfer of Technology, mencapai hasil yang bisa dianggap menggembirakan.
Pengamat maritim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Daniel M. Rosyid menyatakan proses alih teknologi di PAL untuk kapal selam dari Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korea Selatan dapat dikatakan berhasil karena banyak capaian-capaian yang mencengangkan.
“Itu bisa dilihat dari hasil welding (pengelasan) seluruh joint section ternyata zero defect. Ini yang pertama kali di dunia,” kata Daniel saat dihubungi ngopibareng.id
Kata dia, kerjasama pembelian kapal selam yang dibarengi dengan proses transfer teknologi ini dilakukan secara bertahap. Dua unit kapal selam yang dibeli pemerintah Indonesia sebelumnya dibangun sepenuhnya di Korea Selatan.
Sedangkan pembelian kapal selam ketiga, ada beberapa proses yang dikerjakan di PT PAL. Proses yang dikerjakan di PT PAL itu adalah proses penyambungan 5 section kapal selam di PT PAL. Sedangkan kelima section tersebut sebelumnya dibangun di Korea Selatan.
“PT. PAL untuk saat ini, baru diberi kepercayaan untuk melakukan penyambungan section tersebut dengan welding (pengelasan). Target TOT adalah penguasaan pembangunan secara Whole Local Production (pembangunan keseluruhan di PAL) dan ditargetkan dapat dikuasai pada pembangunan kapal selam ke 6,” ujar Daniel yang juga Dekan Fakultas Teknik Keluatan ITS ini.
Saut Gurning pengajar Fakultas Kelautan, ITS juga menyatakan, jika PT PAL seharusnya mulai mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk mengembangkan produk kapal selam. Kata dia, dalam batas-batas tertentu, Korea Selatan tentu tak akan sepenuhnya memberikan memberikan ilmunya dalam kesepakatan TOT itu.
“Bisa dipahami jika Korea Selatan tak akan membuka ilmunya sepenuhnya kepada PT PAL, karena menyangkut hak cipta dan rahasia negara,” kata Saut.
Oleh karena itu, Saut menyarankan jika, PT PAL harus mulai mempersiapkan SDMnya untuk untuk mengambil alih TOT yang tak akan dibuka sepenuhnya oleh pihak Korea Selatan itu. (amr)
Tahap awal ini (pemb kasel ke 3 di PAL) adlh utk mencapai kemampuan pembangunan secara Joint Section (PAL hanya melakukan proses penyambungan 5 section kasel di PT PAL, 5 section tsb sblmnya dibangun di Korsel). Proses ini sdh berjalan dengan pencapaian progres produksi sesuai rencana.
Sekitar 206 personil PAL sblmnya telah melaksanakan OJT di DSME, Korsel.
Target awal TOT adalah penguasaan pembangunan secara Whole Local Production atau pembangunan keseluruhan di PAL dan ditargetkan dapat dikuasai pada pembangunan kapal selam ke 6. (amr)
Advertisement