Pengamalan Surah Yasin, Ini Tuntutan Muhammadiyah
Pembacaan Surat Yasin menjadi bagian dari masyarakat umum di Indonesia. Khususnya, yang mengamalkan ajaran sunnah, seperti di pesantren. “Saya seorang Muhammadiyah, tapi tinggal di tengah-tengah masyarakat yang suka kegiatan Yasinan. Ustadz, saya mohon penjelasannya ya. Bagaimana sesungguhnya tuntunan Muhammadiyah soal Surat Yasin ini?”
Menjawab pertanyaan Anwar Hadi, warga Sutorejo Surabaya ini, Redaksi ngopibareng.id menghadirkan materi dari Tanya Jawa Agama Jilid 4 dari Tarjih Muhammadiyah.:
Membaca Al-Quran merupakan suatu ibadah, karena Al-Quran adalah petunjuk, rahmat dan obat ruhani bagi manusia yang beriman, sebagaimana disebutkan dalam surah Yunus ayat 57:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
(Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman)
Kita semua dianjurkan untuk banyak membaca Al-Quran termasuk membaca Surat Yasin dengan mendalami dan merenungkan maknanya sebagai ibadah semata-mata karena Allah SWT. Hanya saja jika mengkhususkan pada Yasin itu tidak ada nash yang memberikan tuntutan yang demikian.
Sumber: Tanya Jawab Agama Jilid 4.
Advertisement