Pengakuan Tersangka Penculikan dan Pembunuhan: Dia Suka Ploroti
Mantan kekasih Bangkit Maknutu Diningrat yang bernama Rulin Rahayu Ningsih mengaku masih sakit hati dengan Bangkit sampai dengan saat ini. Kata dia, saat berpacaran dengan korban Bangkit Maknutu Dunirat, Rulin mengaku sering diploroti.
Namun meski diploroti oleh Bangkit, Rulin mengaku saat itu tak terlalu menghiraukannya. Namanya juga sedang dimabuk asmara. Semuanya menjadi terasa manis kalau masih bersama. Rulin kemudian mencontohkan beberapa kelakuan Bangkit yang mlorotinya.
Misalnya saja, pada tahun 2015. Saat itu, mereka berdua masih hangat-hangatnya menjalani hubungan. Mereka berdua, seingat Rulin memang mulai berpacaran sekitar tahun itu.
Meski baru awal berpacaran, Bangkit ternyata sudah menunjukkan tabiat aslinya. Saat mulai berpacaran dengan Bangkit itu, Rulin memiliki sebuah Suzuki Swift. Saking percayanya kepada mantan kekasihnya itu, Rulin menitipkan Suzuki Swift ini kepada Bangkit.
Bahkan saat menjual mobil ini, Rulin meminta tolong kepada Bangkit untuk menjualkannya. Mobil Suzuki Swift itu pun akhirnya laku terjual dengan harga sekitar Rp 93juta. Namun ternyata, uang itu tak sepenuhnya diserahkan kepada Rulin. Meski Suzuki Swift itu milik Rulin.
“Saya cuma dikasih 5 juta, selebihnya dia yang pegang,” kata Rulin.
Meski gelagat peringai buruk Bangkit sudah mulai muncul, Rulin saat itu masih tak mempermasalahkan. Dasarnya, karena Rulin cinta mati kepada Bangkit. Dia pun memaafkan kelakukan Bangkit yang menggelapkan uangnya itu.
Namun, meski sudah menggelapkan uang hasil penjualan mobil milik Rulin, Bangkit ternyata tak segan untuk mlorotin Rulin kembali. Dia pun kemudian meminta kepada Rulin untuk membeli mobil Honda Jazz dengan cara kredit. Tentu saja dalam akad kredit nama yang dipakai adalah namanya Rulin. Harganya saat itu sekitar Rp 250juta.
“Berat juga dengan cicilan yang harus dibayar. Apalagi saya pekerja biasa,” kata Rulin saat pers rilis di Polrestabes Surabaya.
Akhirnya, hubungan mereka berdua pun kandas sekitar tahun 2017. Hubungan mereka berdua kandas karena Rulin yang akhirnya memutuskan. Meski hubungannya sudah kandas, namun soal cicilan mobil tetap Rulin yang harus bayar.
Rulin pun sekitar Juli 2017, mencoba mendatangi diler Toyota di Jalan Ahmad Yani, Surabaya tempat Bangkit bekerja. Eh apes, Bangkit sudah tidak kerja di tempat ini. Rulin pun pusing setengah mati. Kredit atas namanya terus berlangsung, sehingga ia mencicil setiap bulan padahal mobil tidak di tangan.
Tak lama sekitar September 2017, ia bersama pacar barunya yang tak lain tak bukan si Bambang mendatangi rumah Bangkit di Sumenep. Alih-alih bawa pulang mobil, di depan rumah Bangkit mereka diusir. Usai diusir dari rumah Bangkit di Sumenep, Madura, Rulin sebenarnya sempat melaporkan kasus ini ke Polres Sumenep. Namun kasusnya tak kejelasan sampai dimana. Hingga akhirnya Bambang dan Rulin menikah pada Desember 2017.
Usai menikah, mereka berdua sebenarnya sempat kembali lagi ke Suemenep. Namun, mereka harus kembali ke Surabaya dengan tangan hampa karena sejak pengusiran mereka berdua, Bangkit tak pernah lagi menampakkan batang hidungnya di rumah Sumenep. Bambang pun bertekad akan mencari Bangkit di kemudian hari.
“Saat sudah menikah, saya tetap sakit hati karena utang mobil menjadi beban saya dengan istri,” kata Bambang dalam kesempatan yang sama.
Sampai akhirnya pada Senin 14 Oktober yang lalu, secara tak sengaja Rulin bertemu lagi dengan Bangkit. Rulin pun kemudian menghubungi suaminya Bambang. Saat itu, Rulin mengaku ia sebenarnya tidak mengetahui bahwa sang suami telah merencanakan pembunuhan.
“Saya sebenarnya hanya ingin suami menyelesaikan masalahnya,” ujar dia lirih.