Pengabdian dokter Ria Sylvia, Salah Satu Dokter Senior RSMU sejak Tahun 1998
Dokter Ria Sylvia, Sp.M adalah seorang dokter yang lama mengabdi di RS Mata Undaan. Dokter Ria telah menjadi bagian integral dari RS Mata Undaan sejak tahun 1998.
Memulai perjalanan karirnya di rumah sakit ini pada akhir 1997, Dokter Ria harus terlebih dahulu menjalani pelatihan di luar negeri sebelum aktif sepenuhnya mengabdi sebagai dokter pada tahun 1998.
Sebelumnya, ia telah menempuh dan menyelesaikan pendidikan spesialis terlebih dahulu di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), lalu melanjutkan ke jenjang fellowship di Negeri Kincir Angin, Belanda, tepatnya di Kota Groningen.
Dokter Ria juga menjelaskan, berbagai fasilitas dan media pembelajaran yang tersedia saat itu belum selengkap dan secanggih seperti sekarang.
"Maka saya harus melatih diri sendiri dan mencari sumber informasi secara manual melalui buku dan majalah, berbeda dengan hari ini, kemudahan akses informasi sudah bisa didapat melalui internet," ucapnya.
Selama kurang lebih menjalani kariernya, Dokter Ria telah banyak berkontribusi dalam penanganan pasien dengan berbagai masalah mata, khususnya kondisi gangguan mata pada anak, seperti mata malas atau ambliopia.
Dirinya mengamati bahwa banyak pasien yang sudah familiar dengan istilah lazy eye dan menyadari bahwa ketidaknyamanan pada mata mereka berkaitan dengan kondisi tersebut, yang sering kali disebabkan oleh kelainan refraksi.
"Sesibuk orang tua melihat kelopak mata anaknya aneh datang ke dokter? Lebih awal dateng kok tidak sama, kalau katarak? Ada bintik putih panik cepat datangnya, kelainan di kornea pasti cepat datang, juga mata juling kok matanya tidak kompak, pasti cepat datang, yang paling susah dikenali adalah gangguan kacamata," paparnya.
Oleh sebab itu, dokter Ria menekankan, betapa pentingnya deteksi dini dan pemahaman tentang masalah ini agar tidak terlewatkan oleh orang tua, sampai masa emas pertumbuhan mata anak terlewati dan hingga duduk di bangku sekolah.
"Padahal anak masuk sekolah dasar menginjak umur 6 tahun, itu mendekati masa expired pertumbuhannya mata, yang terpenting deteksi dini, jangan dilihat fisiknya tapi fungsi penglihatannya, jadi penting sekali self test mandiri juga di rumah buat seluruh anggota keluarga ketika curiga dari cara anak tersebut melihat," paparnya.
Sebagai anggota aktif organisasi profesi Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Anak dan Strabismus Indonesia (INAPOSS) INAPOSS, Dokter Ria telah banyak berperan dalam pengembangan profesi dan pelayanan kesehatan mata.
Sebagai sosok yang sudah menginjak usia senja, Dokter Ria pun akan memasuki masa pensiun pada tahun depan. Namun sampai saat ini belum ada pengganti yang kompeten dan akan ditunjuk untuk mengisi posisinya tersebut.
Di luar dunia oftamologi, dokter Ria juga adalah seorang nenek dari delapan cucu yang sangat dicintainya. Kontribusi dan dedikasinya selama lebih dari dua dekade untuk mengabdi RS Mata Undaan telah meninggalkan jejak yang signifikan dalam dunia kedokteran mata di Surabaya dan Indonesia.
Advertisement