Penerbangan Internasional Melbourne Normal, Setelah 5 Bulan
Australia telah melaporkan sekitar 28.000 kasus COVID-19 dan 908 kematian sejak pandemi mulai muncul. Hanya 44 kasus aktif yang tersisa di negara itu dan sebagian besar orang dengan COVID dikarantina di hotel.
Ratusan orang diperkirakan akan tiba di Victoria, Australia setiap minggu. Otoritas negara bagian di Autralia itu mengatakan, petugas kepolisian sekarang akan memberlakukan standar yang lebih ketat. Demikian dilansir Reutres, Rabu 9 Desember 2020.
Dengan sistem baru, para warga Australia yang tiba dengan penerbangan dari Sri Lanka tidak lagi diizinkan meninggalkan kamar selama dikarantina di hotel.
Sistem tersebut mirip dengan model yang digunakan di Sydney, ibu kota negara bagian terbesar Australia New South Wales (NSW). Sydney telah menampung ribuan orang yang kembali dan tidak ada klaster penularan yang muncul.
Di kota terbesar kedua di Australia, Melbourne, sejak Senin 7 Desember 2020 menyambut kedatangan pertama dalam lima bulan penumpang-penumpang penerbangan internasional.
Pembukaan akses penerbangan internasional itu akan menguji keadaan sistem karantina hotel yang diubah di ibu kota Negara Bagian Victoria tersebut.
Australia sejak Maret menutup perbatasannya untuk nonwarga negara. Namun, bandar-bandar udara yang melayani rute Melbourne mulai berhenti menerima kedatangan penumpang pada akhir Juni --sejak ada wabah COVID-19 yang dimulai di dua hotel tempat penumpang yang tiba dikarantina.
Lebih dari 20.000 infeksi tercatat di Victoria setelah staf hotel tertular virus dari orang-orang yang kembali dari luar negeri.
Banyak pihak menuding, wabah tersebut meluas karena para kontraktor swasta tidak mengikuti protokol kesehatan.
Setelah mencatat hanya satu infeksi lokal dalam sebulan terakhir, New South Wales (NSW) secara bertahap mengurangi sebagian besar pembatasan sosial.
Advertisement