PPKM, Okupansi Hotel di Kota Malang Turun Drastis
Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Malang Raya sejak 11 Januari hingga 25 Januari 2021 kedepan, membuat sejumlah hotel di Kota Malang mengalami penurunan okupansi.
Salah satu penginapan di Kota Malang yang mengalami penurunan okupansi tersebut yaitu Whize Prime Hotel yang berada di Jalan Basuki Rachmat. Hotel yang terletak di kawasan Kayutangan Heritage tersebut pada Januari 2021 mengalami penurunan okupansi hingga sebesar 10 persen.
"Tentunya sangat berimbas (PPKM) terhadap tingkat hunian kamar kami yang awalnya bisa 40 persen. Sekarang saat PPKM hanya sebesar 10 persen," ujar General Manager Whize Prime Hotel Malang, Azis Sismono pada Rabu 13 Januari 2021.
Ia mengatakan dari total 155 kamar yang dimiliki oleh Whize Prime Hotel Malang, hanya 10 hingga 15 kamar saja yang terisi setiap harinya.
"PPKM ini juga kami nilai terlalu mepet (penerapannya). Sehingga kami tidak ada perencanaan awal untuk mengantisipasi. Yang beredar juga awalnya adalah PSBB akhirnya diganti menjadi PPKM," katanya.
Untuk mensiasati adanya penurunan okupansi tersebut Azis mengatakan pihak Whize Prime Hotel Malang memberikan tawaran menarik bagi para tamu hotel, seperti paket menginap sekaligus wisata.
"Untuk paket menginap dan wisata tersebut tamu hotel cukup membayar sebesar Rp550 ribu. Itu sudah termasuk sarapan pagi serta pengantaran ke tempat wisata seperti Hawai Waterpark hingga Malang Night Paradise," ujarnya.
Selain tingkat okupansi kamar, penurunan juga terjadi pada pesanan Meetings, Incentives, Conferencing, Exhibitions (MICE). Aziz mengatakan pada awal tahun ini pihaknya belum mendapatkan pesanan untuk agenda MICE sama sekali.
"Untuk MICE sama sekali tidak ada yang masuk. Pada Desember 2020, itu sekitar satu hingga dua pesanan. Kalau kondisi normal, tidak pandemi, dalam sebulan ada 15 kali pesanan untuk agenda MICE," katanya.