Penerapan 3M Pada Simulasi Sekolah SMPN 1 Surabaya
SMP Negeri 1 Surabaya merupakan salah satu sekolah yang mendapat assement dari Dinas Pendidikan Surabaya untuk melakukan simulasi sekolah tatap muka. Terhitung, hari ini, Selasa 8 Desember 2020 merupakan hari kedua berjalannya simulasi di sekolah tersebut.
Kepala Sekolah SMPN 1 Surabaya, Akhmad Suharto,M.Pd mengatakan, simulasi berjalan tertib dan lancar sesuai SOP. Suharto juga menjelaskan, protokol kesehatan, yakni kewajiban 3M, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dijalankan dari mulai murid masuk sampai pulang sekolah.
"Saat anak-anak masuk pertama kali di cek suhu tubuhnya, masuk bilik disinfektan, salam dengan guru, lalu cuci tangan dan pakai hand sanitizer. Setelah itu baru masuk kelas," ujar Suharto saat ditemui, Selasa, 8 Desember 2020.
Di dalam kelas pun siswa menggunakan masker, face shield serta duduknya pun berjarak 1 meter antara satu dengan lainnya. Begitulah pula dengan guru yang mengajar.
Ia melanjutkan, saat di kelas juga dilakukan relaksasi dan peregangan agar para siswa tidak kaku. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan UKS ketika ada siswa yang tiba-tiba mengalami panas.
"Kami juga bekerjasama dengan pihak puskemas terdekat, dalam hal ini Puskesmas Ketabang," tuturnya.
Pihak sekolah juga menerapkan one way pada jalur masuk dan keluar siswa, sehingga ketika masuk dan keluar sekolah, siswa menggunakan pintu yang berbeda. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan.
Ia juga menambahkan, siswa yang masuk saat simulasi adalah siswa yang sudah melakukan swab test dengan hasil negatif.
"Saat ini yang masuk secara bergantian, mereka yang sudah melakukan swab test dengan hasil negatif. Ke depannya mungkin kita akan menggunakan nomor absen genap ganjil untuk siswa bergiliran masuk," tuturnya.
Diketahui, setiap harinya ada 18 siswa yang masuk dengan jam pelajaran mulai 08.00 hingga 11.30 WIB.