Penemuan Yoni di Malang, Arkeolog: Simbol Pemujaan Lingga
Arkeolog Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang, Dwi Cahyono, mencatat ada lima benda peninggalan bersejarah, yaitu Yoni berukuran besar yang ada di Kota Malang. Kelimanya ditemukan di sub area barat atau di daerah Dinoyo, Tlogomas, Kota Malang.
Penemuan yoni besar terakhir terdata di bagian barat bangunan SDN Dinoyo 1 pada Agustus 2019. TACB Kota Malang merinci penemuan yoni ditemukan di Jalan Candi Badut sebanyak 3 buah, 1 di pertigaan Universitas Tribuwana (Unitri) dan 1 lagi di SDN Dinoyo 1.
"Yoni ini bukan benda yang sendiri. Di abad ke 8, benda ini satu set. Dan bisa dilihat yoni yang ditemukan, semua di sub daerah barat. Di daerah lain tidak sebesar ini. Ini menunjukkan dulu daerah ini punya kultus pemujaan lingga yang kuat," ungkap Dwi pada Sabtu 21 Desember 2019.
Dwi menjelaskan bahwa yoni akan selalu dibuat dengan lingga. Yoni merupakan simbol gender wanita yang berbentuk segi empat dan berlubang. Sedangkan lingga berbentuk panjang dan silinder. Yoni merupakan cerminan istri dari siwa.
"Tapi lingga ini ukurannya lebih ringan daripada yoni. Sehingga mudah raib," terangnya.
Dwi menjelaskan pasa zaman kerajaan, yoni dan lingga diletakkan di bagian utama candi atau bangunan. Tepatnya di dekat ruang tengah atau utama sebuah bangunan. Sebagai simbol kesuburan.
"Baik kesuburan tanaman, kesuburan manusia, dan semuanya. Ini cerminan bangunan kerajaan Hindu tepatnya di sini saya kira kerajaan Kanjuruhan. Mestinya ini masih banyak penyertanya. Karena ada yoni pasti ada benda lain dari keluarga Siwa," ujarnya.
Seperti diberitakan oleh ngopibareng.id sebelumnya penemuan yoni pada Agustus 2019 lalu, SDN 1 Dinoyo kembali menemukan Yoni di dalam sekolah. Penemuan benda bersejarah itu pada Sabtu 21 Desember 2019, hari ini diangkat ke atas permukaan.
Rencanannya Yoni tersebut akan disejajarkan dengan Yoni yang lebih besar, hasil temuan pada 2014 lalu. Serta akan dibuat sudut sejarah di sekitar lokasi penemuan Yoni tersebut.
Rencananya setelah pengangkatan yoni di barat bangunan sekolah tersebut, area sekitar yoni akan dipercantik dengan lantai keramik. Juga rak-rak kayu yang akan diisi buku sebagai sarana edukasi yang dinamai 'Sudut Sejarah'.
Kepala SDN 1 Dinoyo mengungkapkan untuk keperluan sudut sejarah, pihak sekolah mendapatkan bantuan dari para wali murid. Baik berupa uang tunai maupun bahan material bangunan.