Penembakan Massal di Supermarket di Texas, 20 Orang Tewas
Penembakan massal terjadi di El Paso, Texas, di sebuah pusat perbelanjaan setempat.
Gubernur Texas Greg Abbott mengungkap, sekitar 20 orang dilaporkan tewas dan 26 lainnya cedera dalam penembakan massal di sebuah cabang supermarket Walmart di kompleks Cielo Vista Mall di kota perbatasan Amerika Serikat (AS), El Paso, di negara bagian Texas.
"Dua puluh orang tak berdosa dari El Paso telah kehilangan nyawa mereka dan puluhan lainnya terluka," kata Abbott.
"Kami selaku pemerintah bersatu dan mendukung para korban dan anggota keluarga mereka. Kami ingin melakukan semua yang kami bisa untuk membantu mereka," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Polisi El Paso, Greg Allen melaporkan para korban sudah dievakuasi ke dua rumah sakit, yaitu University Medical Center of El Paso dan Del Sol Medical Center.
Beberapa saksi mata mengaku mendengar suara yang terdengar seperti balon meletus berkali-kali, sebelum melihat penembak berlari memasuki supermarket.
Kianna Long, yang berada di Walmart bersama suaminya, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa orang-orang berlarian untuk menyelamatkan diri.
"Orang-orang panik dan berlari, berteriak mengatakan ada seorang penembak. Mereka berlari sambil menunduk, takut terkena peluru. Banyak orang terjatuh bersimbah darah," katanya.
Long dan suaminya berlari cepat melalui gudang di bagian belakang supermarket, sebelum berlindung dalam lemari besi bersama dengan beberapa pengunjung lainnya.
Sementara cabang Walmart yang menjadi lokasi penembakan dilaporkan sedang ramai saat insiden terjadi, di mana konsumen didominasi oleh keluarga yang bersiap menghadapi tahun ajaran baru.
Polisi memperkirakan ada hingga 3000 pelanggan dan 100 staf di supermarket itu ketika terjadi penembakan.
Mengutip sumber otoritas hukum setempat, stasiun televisi El Paso KTSM menayangkan di situs webnya, dua foto tersangka yang diambil oleh kamera keamanan sesaat sebelum penembakan terjadi.
Foto-foto itu menunjukkan seorang pria kulit putih muda mengenakan kacamata, celana warna khaki, dan T-shirt gelap.
Dia terlihat membawa senapan gaya penyerangan dan mengenakan headphone atau pelindung telinga.
Sementara itu, seorang pria kulit putih berusia 21 asal distrik Allen, pinggiran kota Dallas yang berjarak lebih dari 600 mil (setara 965 kilometer) jauhnya, ditahan setelah menyerahkan diri kepada polisi, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Minggu 4 Agustus 2019.
El Paso terletak di Texas barat, tepat di perbatasan dengan Meksiko. Kota multikultur itu dihuni oleh sekitar 600 ribu penduduk, di mana 80 persen merupakan keturunan Latin.
Kota kembarannya di Meksiko, Ciudad Juárez, terletak tepat di seberang dinding pembatas yang membelah daerah pusat kota mereka. Lebih dari 23.000 pejalan kaki menyeberang dari Ciudad Juárez ke El Paso untuk bekerja setiap hari.
Advertisement