Penembakan di Wina Austria, 1 Orang Tewas dan 15 Luka-luka
Sejumlah pria bersenjata api menembakan secara brutal di enam lokasi berbeda di Wina tengah, Austria. Akibat insiden yang terjadi pada Senin, 2 November 2020 malam tersebut dikabarkan satu orang tewas dan 15 orang mengalami luka parah.
Kanselir Austria Sebastian Kurz menyebutnya serangan itu sebagai "serangan teror yang menjijikkan". Satu dari kelompok bersenjata itu tewas.
Sebuah area yang luas telah diberi garis polisi ketika petugas kepolisian mencari orang-orang bersenjata lainnya sebagaimana dilansir dari BBC.
Walikota Wina kota mengatakan 15 orang terluka dengan tujuh orang di antaranya terluka parah. Di antara yang terluka adalah seorang petugas polisi.
Penembakan itu juga terjadi di dekat sinagoga di Wina tetapi belum jelas apakah sinagoga tersebut yang benar-benar menjadi targetnya. Polisi mengatakan insiden itu dimulai di dekat sinagoga Seitenstettengasse, yang merupakan sinagoga utama di Wina.
Otoritas setempat, seperti dilansir Reuters, menyatakan bahwa setidaknya satu pelaku masih dalam pengejaran. Identitas para pelaku belum diketahui pasti. Motif penembakan ini juga belum jelas dan masih dalam penyelidikan.
Pemimpin komunitas Yahudi, Oskar Deutsch, menulis di Twitter bahwa sinagoga itu ditutup pada saat serangan dimulai pada Senin malam pukul 20.00 waktu setempat.
Surat kabar Kronen Zeitung melaporkan bahwa seorang petugas yang menjaga sinagoga termasuk di antara korban luka. Rekaman yang diunggah di media sosial menunjukkan orang-orang berlarian di jalan saat suara tembakan terdengar.
Seorang saksi, Chris Zhao, mengatakan sedang berada di restoran di dekat kejadian saat penembakan dimulai.
"Kami mendengar suara-suara yang terdengar seperti petasan. Kami mendengar sekitar 20 sampai 30 (letusan) dan kami menduga itu sebenarnya tembakan. Kami melihat ambulans melaju. Ada korban. Kami juga melihat mayat. berbaring di jalan di samping kami," kata Zaho kepada BBC.
Polisi juga menggelar operasi anti-teror berskala besar. Petugas Kepolisian mendesak orang-orang untuk menghindari daerah tersebut dan tidak menggunakan transportasi umum.
Selain itu, penghalang jalan dipasang di sekitar pusat kota Wina. Polisi di negara tetangga, Republik Ceko, mengatakan telah melakukan pemeriksaan di wilayah perbatasan dengan Austria di tengah kekhawatiran bahwa orang-orang bersenjata itu mungkin menuju ke arah Ceko.
Serangan itu terjadi hanya beberapa jam sebelum Austria memberlakukan pembatasan sosial berskala nasional untuk membendung meningkatnya kasus virus corona. Banyak orang berada di Wina tengah menikmati bar dan restoran yang harus ditutup di bawah aturan terbaru tersebut hingga akhir November. (ant)