Penembakan 19 Siswa di Texas, Biden Singgung Negara di Asia
Penembakan massal terjadi kembali di Amerika Serikat. Sedikitnya 19 siswa tewas dalam tragedi penembakan yang berlangsung di sekolah Robb Elementary di Uvalde, Texas, pada hari Selasa, 24 Mei 2022 pagi waktu setempat. Presiden Joe Biden pun mengutuk kejadian itu, sambil menyebut negara di dunia dan juga Asia yang jarang mengalami kejadian serupa.
Kronologi Peristiwa
Penembakan tersebut terjadi di Robb Elementary di Uvalde, Texas. Seorang remaja berusia 18 tahun bernama Salvador Ramos, melepaskan tembakan dari senjata api dan menewaskan sedikitnya 19 siswa dan dua guru di sekolah tersebut.
Salvador Ramos yang kemudian tewas ditembak petugas dalam peristiwa itu, menggunakan senjata api yang dibelinya di ulang tahun yang ke-18.
Pelaku diketahui adalah siswa di sekolah yang sama. Sebelum beraksi melakukan penembakan massal, pelaku juga menembak neneknya yang kini dalam keadaan kritis. Polisi kini sedang mendalami motif dan sebab mengapa pelaku melakukan serangan brutal kepada pelajar di sekolah itu.
Respon Joe Biden
Penembakan itu mendapat respon keras dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Ia mengutuk peristiwa penembakan itu dan menyebut lelah dengan kondisi yang terus berulang.
Dalam pernyataannya dikutip dari laman White House, Joe Biden menyatakan sedikitnya telah terjadi 900 kali penembakan selama kariernya menjadi senator hingga presiden saat ini. "Saya sudah muak dengan itu semua. Kita harus bertindak," katanya dalam pernyataan tersebut.
Ia pun mendorong agar industri senjata api di Amerika Serikat diperketat penjualannya. Joe Biden menyesalkan, remaja berusia 18 tahun memiliki akses terhadap senjata api. "Dan pabrik senjata menghabiskan waktu dua dekade, memasarkan produk mereka dengan agresif dan membuat keuntungan terbanyak," lanjutnya.
Sebut Asia dan Dunia
Joe Biden lantas membandingkan, kondisi yang ada di Amerika Serikat dengan negara lain di dunia, termasuk Asia. Saat itu, ia baru saja tiba dari kunjungannya di sejumlah negara di Asia.
"Saya baru saja bertemu dengan sejumlah pemimpin di Asia. Selama 17 jam di pesawat, yang saya pikirkan adalah, penembakan seperti ini jarang terjadi di negara lain di dunia. Mengapa?" tanyanya.
Joe Biden melanjutkan jika negara di Asia dan yang lain juga memiliki masalah mental, penduduknya juga punya konflik dalam negeri, masalah rumah tangga. "Mereka punya penduduk yang juga tersesat. Tapi mengapa penembakan tidak sebanyak yang terjadi di sini. Mengapa?" tanyanya lagi.
Joe Biden mengakhiri pernyataannya dengan doa kepada korban penembakan di Texas, serta dorongan untuk aturan yang lebih ketat dalam mengontrol kepemilikan senjata api.