Penembak Ustadz Alex Ditangkap, Diduga Dendam Istri Disetubuhi
Arman alias Alex tewas ditembak di depan rumahnya, Jalan Nean Saba, Kunciran, Pinang, Kota Tangerang, pada 18 September 2021. Ustadz Alex, demikian biasa disapa sejak menjabat sebagai Ketua Majelis Taklim di lingkungannya. Dia ditembak orang tak dikenal usai salat Maghrib berjamaah di masjid. Alex sempat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Mulya, Tangerang. Namun, nyawanya tak tertolong. Dia meninggal dunia.
Terungkap, pelaku penembakan berjumlah tiga orang. Mereka terdiri dari pengemudi motor yang membonceng eksekutor, Saripudin alias Apud, 28 tahun; H Matum, 42 tahun sebagai otak pelaku penembakan; dan eksekutor penembakan, Kusnadi Dwi Handoko alias Bram, 28 tahun.
Penangkapan para pelaku dilakukan oleh tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Tangerang Kota yang dipimpin oleh Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Handik Zusen, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Awaludin Amir, Kompol Iskandar, Kompol Resa Marasabessy, AKP Adam, AKP reza Pahlevi, Iptu Fajar Kiansantang, dan Ipda Roy Andarek. Para pelaku ditangkap di beberapa tempat di Bogor dan Serang, Banten.
"Saudara M ini adalah yang menginisiator kejadian ini, dia yang menginisiasi, dia aktor intelektualnya. Hari Kamis siang lalu kita amankan yang bersangkutan itu di daerah Serang, Banten, pada saat yang bersangkutan ada di rumah makan. Ini yang berhasil kita amankan Saudara M," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa 28 September 2021.
Sementara itu, satu pelaku lainnya berinisial Yadi, 27 tahun, masih diburu. Dia merupakan perantara yang menyediakan eksekutor.
Korban Tewas Ditembak sebagai Paranormal
Polisi menyatakan, Ustadz Alex tewas ditembak kapasitasnya sebagai paranormal, bukan ustadz. Sebutan ustadz melekat sejak Alex menjadi Ketua Majelis Taklim. "Jadi saya tekankan di sini bahwa korban adalah paranormal. Peristiwa pembunuhan ini tidak terkait predikatnya dalam kapasitas ustaz, karena memang bukan ustaz. Jadi ustaz, dipanggil ustaz oleh lingkungan sekitarnya, adalah ketika dia menjadi ketua majelis taklim saja," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam jumpa pers.
Kepastian mengenai latar belakang korban ini didapat polisi dari keterangan saksi. Selain itu, polisi menemukan barang bukti di rumah korban. "Dia tidak mengajarkan ngaji, tidak mengajarkan ilmu agama, tidak mengajarkan ini. Latar belakang ini menjadi sangat penting bagi arah penyelidikan selanjutnya. Kalau memang ternyata kita pastikan bahwa yang bersangkutan adalah paranormal. Dari para saksi yang sudah diperiksa satu yang pernah berobat di sana. Yang kedua dari barang bukti yang ditemukan di rumah korban. Apa saja itu? Daftar buku tamu dengan berbagai macam keperluannya. Artinya, si orang ini melayani itu," ujar Tubagus.
Isu Tetangga soal Persetubuhan Istri Pelaku dengan Korban
Beberapa warga mengaku tidak pernah mendengar Ustadz Alex memiliki musuh. Apalagi keluarga besarnya tinggal di lingkungan yang sama. Namun sebagian warga yang lama tinggal di lingkungan setempat, mengingat kejadian dua tahun lalu. Di mana Ustadz Alex sempat terlibat konflik dengan seseorang yang sakit hati karena istrinya diduga diberi syariat olehnya. Syariat itu diduga mengarah kepada tindakan persetubuhan.
"Dua tahun lalu memang sempat ada masalah dengan salah seorang warga. Bahkan, sempat didamaikan Polsek Cipondoh. Kirain dulu sudah selesai. Tidak tahu kalau ternyata terkait dengan peristiwa itu," ujar warga yang enggan disebutkan namanya.
Keluarga Bersyukur Pelaku Penembakan Ditangkap
Di sisi lain, Rusdi Wahyudi, kakak kandung Ustadz Alex, mengaku sudah mendapatkan informasi penangkapan para pelaku. "Iya, sudah tahu, keluarga sudah mendengar informasi itu. Alhamdulillah sudah ditangkap, karena pihak keluarga masih trauma," ujar Rusdi.
Pihak keluarga berharap, polisi dapat mengungkap motif dari peristiwa yang menewaskan Ustadz Alex sejelas-jelasnya. "Keluarga mulai bisa bernafas lega. Semoga perkara ini dapat terungkap dengan sejelas-jelasnya. Kami berharap pelaku yang ditangkap memang sesuai dengan yang melakukan tindakannya," sambungnya.
Ustadz Alex meninggalkan satu orang istri dan tiga anak.