Penembak 6 Perempuan Asia di AS Disebut Alami Fobia Pelacur
Robert Aaron Long, usia 21 tahun, mengakui telah menembak mati delapan orang, dengan enam di antaranya perempuan berdarah Asia. Meski polisi tak menyebut jika penembakan bermotif kebencian pada komunitas Asia, aktivis menyebut Robert memiliki fobia pelacur yang muncul dari prasangka pada pekerja Asia di sejumlah panti pijat, di Georgia, Atlanta.
Dilansir dari Reuters, Long lulus dari sebuah sekolah SMA di Atlanta, tahun 2017. Bio di akun Instagramnya yang tak lagi aktif bertulis, "Pizza, senjata, drums, musik, keluarga, Tuhan. Ini sedikit banyak menggambarkan hidupku," dilansir dari Reuters."
Long diketahui membeli senjata ilegal di sebuah toko di Holly Spring, Georgia, menurut CNN. Polisi mendakwa Long dengan tuduhan delapan pembunuhan dan satu serangan agresif.
Polisi setempat menyebut jika Long mengakui perbuatannya, dan mengindikasikan jika ia memiliki kecanduan seks serta melakukan serangan lantaran "ingin menghapus" godaan yang membuat kecanduannya kambuh. Meski polisi belum bisa mengkonfirmasi jika Long pernah menjadi pelanggan di panti pijat tersebut, atau mendapatkan layanan seksual dari pekerja di panti pijat itu.
Sementara, aktivis komunitas Asia dan Pekerja Seks Imigran, Elena Lam, menyebut penembakan itu mencerminakan adanya fobia terhadap pelacur. "Fobia pelacur menciptakan kebencian dan diskriminasi, yang menyebabkan mereka menjadi target kekerasan," kata Elena Lam, dilansir dari The Guardian.
Sedangkan, aktivis lain menyebut penembakan yang dilakukan Long mencerminkan adanya kebencian berdasarkan ras, gender, dan anti pelacur muncul menjadi satu, menyebabkan lahirnya kekerasan terhadap komunitas Asia.
Sebab, meski belum terbukti jika panti pijat itu memberikan layanan seks, kalimat Long mengindikasikan jika ia menganggap para pemijat di tempat itu menyediakan jasa seks. "Bahkan jika mereka ternyata tak menyediakan jasa seks, ini akan tetap menjadi isu yang menyasar pekerja seks," kata Esther K, Wakil Direktur Red Canary Song, koalisi pekerja panti pijat China.
Seperti diberitakan sebelumnya, Robert Aroon Long melakukan serangan penembakan di tiga panti pijat di Georgia, Atlanta, pada Selasa 16 Maret 2021. Delapan korban meninggal akibat tembakannya, dengan enam di antaranya perempuan berdarah Asia.
Bersamaan dengan kasus tersebut, kebencian terhadap komunitas Asia disebut meningkat di Amerika Serikat. Tahun lalu, terdapat 3.800 laporan kekerasan berdasar kebencian pada komunitas Asia, dan sebanyak 503 kasus terjadi di sepanjang 2021, menurut data Stop Kebencian AAPI. (Rtr/Gua)
Advertisement