Penelitian Ecoton, Pantai Timur Surabaya Dipenuhi Mikroplastik
Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) membeberkan penemuan bahwa perairan timur Surabaya di wilayah Kenjeran hingga Tambak Wedi saat ini telah terkontaminasi mikroplastik.
Peneliti mikroplastik ECOTON, Eka Chlara Budiarti mengatakan, pada Desember 2020 ini, dalam seratus liter air laut di Kenjeran hingga Tambak Wedi mengandung 195 hingga 598 partikel microplastik.
“Selain di perairan, ada temuan lain yang menunjukkan bahwa sedimen, kerang dan udang di kawasan timur Surabaya juga telah terkontaminasi mikroplastik,” kata Chlara, kepada media, Sabtu, 12 Desember 2020.
Bahkan, lanjut Chlara, berdasarkan uji rapid test mikroplastik terhadap kerang hijau di Kenjeran dan Tambak Wedi, telah terkontaminasi mikroplastik sebesar 10 sampai 20 partikel dalam satu ekor.
“Jenis mikroplastik yang ditemukan dalam tubuh kerang adalah jenis fiber, fragmen dan filament. Sumber mikroplastik umumnya dari limbah cair domestik pemukiman dan industri yang ada di sepanjang Brantas,” jelasnya.
Menurut Chlara, sampah yang ada di laut berasal dari aliran sungai. Di sisi lain, Kelompok Perempuan Pejuang Kali Surabaya, pada Agustus 2020 lalu juga pernah melaporkan adanya 313 timbunan sampah di sepanjang bantaran Kali.
“Sebanyak 80 persen sampah yang ada di perairan laut berasal dari sungai yang mana 42 persen adalah jenis sampah plastik. Dimungkinkan juga mikroplastik adalah hasil akumulasi kontaminasi dari sungai Kali Surabaya” ucapnya.
Temuan mikroplastik di ekosistem Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) ini, kata Chlara, tentunya sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, di sana merupakan tempat bertumpunya perekonomian nelayan Surabaya.
“Pamurbaya menjadi daerah tangkapan perikanan seperti ikan, udang, kepiting dan kerang, sehingga temuan mikroplastik ini menjadi ancaman baru bagi kesehatan warga yang mengonsumsi ikan yang berasal dari Pamurbaya,” ujarnya.
Maka itu, menurut Chlara, seharusnya pemerintah melakukan kajian untuk menentukan kawasan tangkap nelayan yang minim kontaminasi mikroplastik guna meminimalisir dampak dari mikroplastik itu.
“Perlu ada kajian lebih luas tentang kontaminasi mikroplastik di Kawasan Pamurbaya untuk menentukan zona tangkap ikan berdasarkan tingkat kontaminasi mikroplastik,” tutupnya.
Advertisement