Penelitian Awal Dampak Lockdown Temukan Gangguan Emosi Pada Anak
Orang tua dari anak yang berusia empat hingga 10 tahun melaporkan adanya gangguan kesehatan emosi pada anaknya akibat lockdown lebih dari satu bulan. Gangguan itu berupa perasaan tak bahagia, ketakutan, mudah menangis, dan gangguan lain yang berkaitan dengan takut. Hasil tersebut ditemukan dalam penelitian awal Co-Space di Oxford.
Penelitian itu diikuti lebih dari 100 ribu orang tua dan dipimpin oleh peneliti di Universitas Oxford.
Beberapa orang tua melaporkan gangguan lain yang lebih berat seperti tantrum, adu argumen, dan anak tak lagi mendengarkan kata orang tua. Dilaporkan pula kesulitan dalam berkonsentrasi pada anak yang menjalani lockdown selama lebih dari satu bulan.
Namun, pola yang sama tak ditemukan pada anak berusia 11 hingga 16 tahun. Remaja tak melaporkan gangguan emosi yang sama, seperti pula kelompok dewasa.
Direktur kampanye penelitian Tom Madders mengatakan, "Penelitian ini menyarankan jika banyak anak-anak yang mengalami kesulitan selama lockdown, akibat kesepian, takut corona, atau kehilangan rutinitas bermain saat di sekolah," dilansir dari laman Oxford.
Selain pada anak-anak, penelitian juga penting untuk mempelajari dampak lockdown pada anak dan remaja korban kekerasan atau yang ditelantarkan.
Penelitian awal ini dilakukan untuk mengetahui kesulitan sekaligus memberikan bantuan sejak dini, setelah lockdown usai."Kita harus menjamin adanya dukungan pada anak-anak yang membuutuhkan saat ini, ketika pembatasan telah dilonggarkan," katanya.
Advertisement