Peneliti Oxford Sebut Dexamethason Efektif Obati Pasien Covid
Penelitian berjudul Evaluasi Terapi Random Covid (Recovery) yang dilakukan oleh Universitas Oxford menemukan jika obat dexamethason mampu mengurangi tingkat kematian pasien covid-19 di sejumlah klinik di Inggris, hingga sepertiganya.
Dilansir dari Oxford, sebanyak 2014 pasien dipilih secara acak untuk menerima obat dexamethason sebesar 6 mg sekali dalam sehari, baik melalui mulut maupun suntik. Obat diberikan selama 10 hari kemudian dibandingkan dengan 4.321 pasien yang dirawat dengan obat pada umumnya.
Di antara pasien yang dirawat secara umum, tingkat kematian selama 28 hari perawatan tingggi terjadi pada pasien yang menggunakan ventilator, yaitu sebanyak 41 persen, pasien kelas menengah yang hanya membutuhkan oksigen sebanyak 25 persen, dan di antara pasien yang tidak membutuhkan intervensi alat pernapasan sebanyak 13 persen.
Sedangkan, dexamethason mengurangi kematian pasien hingga sepertiga pada pasien yang menggunakan ventilator, seperlima pasien yang menerima bantuan oksigen, dan dexamethason mencatat tak ada keuntungan pada pasien yang tak membutuhkan bantuan pernapasan.
Sehingga penellitian ini menyatakan hasil, mampu mencegah satu kematian dari setiap 8 pasien yang menggunakan ventilasi, atau dari 25 pasien yang menggunakan bantuan oksigen.
Mengingat hasil yang sangat penting bagi kesehatan umum, penelitian kini sedang mempersiapkan untuk menerbitkan laporan detilnya secepatnya.
Hasil ini mendapat dukungan dari Peter Horby, Profesor di Departemen Medis Nuffield, bidang Penyakit Infeksi Baru. Menurutnya dexamethason menunjukkan manfaat yang jelas, pada pasien yang parah dan menggunakan ventilator. Sehingga dexamethason bisa jadi standar di antara pasien itu,' katanya. Dexamethason juga jadi pilihan lantaran harganya murah, tersedia, dan bisa menyelamatkan nyawa di seluruh dunia.