Pendukung Jokowi dan Prabowo Taruhan 1 Hektar Tanah, Ini Faktanya
Warga Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan dihebohkan dengan beredarnya foto dua warga pendukung paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yang melakukan taruhan terkait hasil Pilpres pada Rabu besok.
Pada foto itu, terlihat dua lelaki berjabat tangan. Keduanya mengaku pendukung capres Jokowi dan Prabowo. Pendukung paslon 01 bernama Hendrik Arhandi, sedangkan lawannya bernama Abdul Aziz, pendukung paslon 02.
Aksi taruhan itu disertai bukti foto kwitansi perjanjian taruhan bermaterai Rp 6.000 yang ditandatangani kedua pihak. Hendrik terdaftar sebagai pemilih di TPS 02 Desa Empagae, sedangkan Abdul Aziz terdaftar di TPS 02 desa yang sama.
Benarkah perjanjian yang taruhan 1 hektar tanah itu? Atau hanya sekedar sensasi di masa tenang Pemilu 2019?
Tanah lapangan desa yang diabaikan
Desa Empangae sekitar 18 km sebelah timur Pangkajene, ibu kota Kabupaten Sidrap adalah penghasil beras. Beberapa kali kelompok tani dari desa di bahu jalan Poros Makassar-Luwu ini, meraih penghargaan pertanian, swasembada pangan, dan inovasi produktivitas pangan.
Soal tanah seluas 1 hektar yang jadi ajang taruhan dibangun secara gotong royong di awal masa pemerintahan Orde Baru. "Perjanjiannya betul, tapi tanahnya itu adalah lapangan desa yang sudah 10 tahun tidak diperhatikan sama pemerintah," kata Hendrik.
Lawan tanding taruhan Hendrik adalah pamannya sendiri. Kedua orang ini merupakan petani sawah tadah hujan dan irigasi. Pria 30 tahun itu sengaja memviralkan aksi taruhan tanah lapangan desa itu agar menarik perhatian pemerintah.
"Sudah 10 tahun kami ajukan proposal ke kepala desa, camat, bupati, hingga DPR tapi sampai sekarang rumput yang semakin tinggi," beber Hendrik.
Ia bersama sang paman dan warga desa berharap, jika Jokowi atau Prabowo yang kelak terpilih sebagai presiden bisa memperbaiki lapangan sepakbola untuk pusat aktivitas warga.
"Jadi anak-anak kita jangan hanya main PUBG, mobil legend, dan PS. Mereka harus bisa main bola asli," tegas Abdul Aziz yang diamini sang keponakan, Hendrik. (yas)
Advertisement