Pendirian BPRS NU, Langkah Konkret Wujudkan Kemandirian Nahdliyin
Jumlah warga NU menjadi potensi besar untuk dioptimalkan dalam menggerakkan roda perekonomian. Di antara optimalisasi potensinya, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mendirikan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) di setiap cabang NU. Setidaknya, ditargetkan 100 BPRS NU berdiri menuju 100 tahun NU.
Seiring dengan itu, PWNU pun menginisiasi berdirinya Baitul Maal wa-Tamwil (BMT) NU, yang telah berdiri di sejumlah cabang di Jawa Timur, seperti di Jombang dan Bojonegoro, Sidoarjo, yang menjadi percontohan.
"Pendirian BMT NU Jawa Timur merupakan langkah perjuangan PWNU Jatim untuk mengembangkan potensi keuangan di kalangan Nahdliyin yang sangat besar di Jawa Timur," tutur Koorbid Ekonomi PWNU Jatim, Ir H Matorurrozaq Ismail, dalam keterangan Selasa, 8 Maret 2022.
"Dalam waktu dekat PWNU Jatim akan mendirikan dan mempunyai Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang nanti akan melakukan sinergi dan kerja sama dengan seluruh BMT NU yang didirikan dan diinisiasi dengan standar manajemen profesional yang dikeluarkan oleh Koordinator Bidang Ekonomi PWNU Jatim," tuturnya.
Kemandirian Ekonomi Jam'iyah
Menurut Matorurrozaq, pendirian BPRS NU ini merupakan salah satu langkah konkret PWNU Jatim demi terciptanya kemandirian ekonomi jam’iyah NU serta Nahdliyin. Dan sebagai tindak lanjut MoU PWNU Jatim dengan Lembaga OJK dan Bank Indonesia Kanwil Jatim," tuturnya, didampingi Ir HM Amin Mujib dan Sukron Dossi, yang juga pengurus Asosiasi Baitul Maal wa-Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT-NU) Jawa Timur.
Terkait dengan hal itu, PWNU Jawa Timur menggelar Rapat Konsultan ISO BMT NU, BPRS NU pada Selasa, 8 Maret 2022.
Sebelumnya, PWNU Jatim telah menggelar Focus Group Discussion (FGD) dihadiri sejumlah utusan BPRS NU dan BMT NU cabang-cabang di Jawa Timur. Hal itu dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman yang komprehensif tentang maksud dan tujuan, jadwal pendirian, penerapan manajemen mutu dan profesionalitas, supervisi dan internal audit dalam pengelolaan BMT NU.
"Kami, warga NU, perlu kebanggaan sebagai warga NU. Potensi kita sangat besar. Kebanggaan yang ditunggu sebagai kado satu abad NU adalah bergeraknya kekuatan ekonomi yang dijalankan mandiri oleh NU sendiri," tutur Matorurrozaq.
Seperti diketahui, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur sebelumnya telah melaksanakan Soft Launching Bank Perkreditan Rakyat Syariah Nahdlatul Ulama (BPRS NU) dan Pengukuhan Asosiasi Baitul Maal wa-Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT-NU), pada peringatan Harlah ke-99 NU di PWNU Jatim, Kamis 17 Februari 2022.
Hal itu sebagai bagian dari tekat PWNU Jatim dalam memperkuat perekonomian umat dan pengembangan pendidikan.
Pengukuhan dilakukan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dalam rangkaian peringatan Hari Lahir ke-99 NU di Auditorium KH Hasyim Asy’ari Kantor PWNU Jatim di Surabaya.
Dalam Asosiasi BMT-NU, sejumlah nama dikukuhkan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Mereka adalah KH Abdus Salam Shohib, KH Atho'illah Salahuddin, Dr H Ma'ruf Syah, Ir H Matorurrozaq Ismail, Ir Nasruddin Ali, Ir HM Amin Mujib, Sukron Dossi, H Choirul Anam, dan Mohammad Mukhlish.