Pendiri WikiLeaks Julian Assange Alami Stroke di Penjara
Tunangan dari Julian Assange, Stella Morris mengatakan bahwa pendiri situs WikiLeaks itu sempat mengalami stroke di penjara saat menjalani proses pengajuan banding di Pengadilan Tinggi.
Stella Morris mengunggah konten di media sosial yang menyebutkan bahwa tunangan mengalami stroke di bulan Oktober sehingga harus segera dibebaskan dari penjara.
Dilansir dari The Week, Minggu, 12 Desember 2021, Morris tidak memaparkan detail mengenai kondisi terkini Assange setelah mengalami stroke.
Oktober lalu, Assange menghadiri persidangan banding selama lebih kurang lima jam. Assange terlihat kurang sehat, dengan rambut putihnya yang menyentuh bagian bahu.
Seorang dokter yang memeriksa Assange mengonfirmasi adanya kerusakan syaraf. Ini terlihat dari respons pupil mata Assange yang relatif terlambat saat terkena paparan cahaya.
Julian Assange dapat diekstradisi dari Inggris ke Amerika Serikat, berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi di London pada Jumat kemarin. Putusan itu membatalkan keputusan pengadilan sebelumnya yang mengatakan bahwa Assange tidak bisa dikirim ke AS atas kekhawatiran kesehatan mentalnya.
Assange, seorang pria asal Australia, telah dikenai dakwaan espionase di AS atas perannya merilis ribuan dokumen rahasia militer dan diplomatik pada periode 2010-2011. Tim jaksa AS mengatakan, perilisan dokumen rahasia melalui WikiLeaks itu membahayakan nyawa banyak orang.
Dakwaan espionase di AS dapat berujung pada vonis maksimum 175 tahun penjara. Menurut laporan BBC, tim pengacara di AS mengatakan bahwa Assange bisa saja ditransfer ke Australia untuk menjalani vonis penjaranya.
Pada 2019, Assange ditangkap polisi usai otoritas Inggris memasuki gedung Kedutaan Besar Ekuador di London, tempat dirinya bermukim selama tujuh tahun. Dari sana, Assange dimasukkan ke penjara selama menanti proses ekstradisi.
Advertisement