Pendiri JD.com Dituduh Melakukan Kejahatan Seksual
Miliader yang merupakan pendiri dan pimpinan perusahaan e-commerce China, JD.com Richard Liu ditangkap pihak kepolisian Minnesota, Amerika Serikat atas dugaan kejahatan seksual.
Pria bernama asli Liu Qiangdong itu ditangkap saat melakukan kunjungan bisnis ke Minnesota dan sempat menjalani pemeriksaan di kepolisian setempat.
Media lokal, Minneapolis Star Tribune melaporkan, Liu ditahan pada Jumat, 31 Agustus 2018, sekitar pukul 23.30 waktu setempat. Namun pria 45 tahun itu dibebaskan pada Sabtu, 1 September sore.
John Elder selaku juru bicara Kepolisian Minneapolis, kota terbesar di Minnesota, menyatakan pihaknya masih secara aktif menyelediki kasus ini.
Namun Elder menolak untuk menjelaskan lebih lanjut soal penangkapan Liu, termasuk soal tuduhan pidana yang menjeratnya meliputi korban, waktu dan tempat kejadian perkaranya.
Usai penyelidikan, seperti dikutip New York Times, pihak kepolisian akan mengajukan rekomendasi kepada jaksa soal apakah Liu perlu dijerat dakwaan atau tidak.
Korban Mahasiswi asal China di University Minnesota
Sementara itu, Financial Times melaporkan bahwa kasus ini melibatkan Liu dengan seorang mahasiswi asal China di University Minnesota atau yang biasa disebut U juga Twin Cities (Kota Kembar).
Kasus ini terjadi saat Liu melakukan perjalanan bisnis di AS.
Liu sendiri terdaftar sebagai mahasiswa program Doktoral untuk Administrasi Bisnis pada Carlson School of Management di University or Minnesota.
Menurut juru bicara kampus tersebut, para partisipan program doktoral itu sedang berada di University or Minnesota untuk melakukan pelatihan, dari 26 Agustus lalu hingga Sabtu 1 September 2018.
Tuduhan Palsu
Dalam pernyataannya, JD.com mengatakan, Liu 'ditahan atas tuduhan palsu yang tidak berdasar', dan telah dilepaskan setelah polisi menyatakan klaim terhadap Liu tidak terbukti.
"Polisi setempat dengan cepat menemukan bahwa tidak ada substansi dalam klaim terhadap Liu," demikian pernyataan dari JD.com yang dikutip Reuters, Selasa 4 September 2018.
Perusahaan raksasan China itu tidak memberikan keterangan lebih lanjut, dan belum ada pernyataan dari Liu mengenai kejadian ini. (yas)