Pendiri Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unair Berpulang
Pendiri Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa FK Universitas Airlangga-RSUD Dr Soetomo, Prof. Willy Maramis, dr., Sp.S., Sp.KJ(K) berpulang pada Selasa, 14 Februari 2023 lalu. Upacara penghormatan terakhir sang guru ini pun dilakukan di Aula FK Unair pada Minggu, 19 Februari 2023.
Kepergian Prof. Maramis membawa duka mendalam bagi keluarga besar FK Unair. Sebab, almarhum merupakan salah satu orang yang berjasa atas berdirinya Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unair.
Dekan FK UNAIR, Prof. Dr. Budi Santoso menceritakan, bahwa almarhum merupakan sosok guru yang aktif melahirkan buku. Sedikitnya, ada 70 buah buku yang lahir dari pemikirannya.
Sang Dekan ingat betul, salah satu buku pegangan Dokter Muda (DM) FK Unair pada tahun 1980-an adalah buku ajar Panduan Psikiatri karya Prof Maramis.
Selain itu, Almarhum juga merupakan pendiri Fakultas Psikologi UNAIR. Bahkan jauh setelah pensiun dari aktivitasnya mengajar FK UNAIR tahun 1986, ia aktif menjadi dekan di salah satu universitas swasta di Surabaya.
“Insya Allah kami murid Prof Maramis akan melanjutkan serta mencontoh tauladan beliau sebagai seorang guru," ujar Prof. Budi dalam upacara penghormatan terakhir di Aula FK Unair, Minggu, 19 Februari 2023.
Peran guru besar kelahiran Manado, 20 Juli 1926 ini juga sangat dirasakan oleh sejawat hingga murid-muridnya di departemen tersebut.
Guru Besar Psikogeriatri dan Perawatan Geriatri pada masanya, Prof. Marlina Setiawati Mahayudin, Sp.KJ(K), menyebut Prof. Maramis bukan hanya salah satu pendiri Departemen Psikiatri, dia juga berjasa besar atas pengembangan keilmuan di bidang ini.
“Sekiranya tahun 1975 saat Departemen ini berdiri sendiri. Sebelumnya masih menjadi satu dengan dua departemen lainnya, yakni Saraf dan Rehabilitasi Medik," terangnya.
Dalam mendidik, almarhum merupakan sosok pengajar yang sangat menguasai ilmu psikologi dan, biologi. Sehingga dia bisa melihat manusia secara holistik.
“Saat mengajar kami pun, beliau lebih banyak menggunakan applied knowledge, bukan hanya teori,” paparnya.
Sebagai pemimpin, beliau juga merupakan sosok yang visioner. Karena saking visionernya, ia sampai membidangi empat pusat pendidikan. Secara pribadi, guru besar yang pensiun di tahun 1986 ini dikenal sebagai sosok rendah hati, baik dalam perilaku dan tutur kata.
Karena kepribadiannya yang baik ini juga, ia dikenang sebagai sosok yang cakap dalam ilmu pedagogi.
“Dalam pendidikan, misalnya bagaimana kita mengajar, menarik perhatian dan memotivasi mahasiswa, berinteraksi dengan pasien, beliau sangat ahli, itu adalah Prof. Maramis,” tambahnya.
Selamat jalan Prof Willy Maramis!