Pendiri 7-Eleven Masatoshi Ito Meninggal
Pendiri 7-Eleven, Masatoshi Ito meninggal dunia. Miliarder yang membantu mengubah toko swalayan 7-Eleven menjadi kerajaan bisnis global ini meninggal di usia 98 tahun.
"Kami ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepadanya atas kebaikannya selama hidupnya," tulis keterangan operator Seven & i Holdings dalam sebuah pernyataan.
Seperti diketahui, saat ini ada lebih dari 83.000 toko 7-Eleven di seluruh dunia, di mana seperempatnya berlokasi di Jepang. Pada tahun 1956, Ito mengambil alih bisnis toko pakaian kecil Tokyo yang dijalankan oleh pamannya yang saat itu adalah saudara tirinya.
Ito kemudian menamai toko tersebut Ito-Yokado dan mengubah bisnis menjadi jaringan toko serba ada yang menjual segala sesuatu mulai dari bahan makanan hingga pakaian dan menjadi publik pada tahun 1972.
Dalam kurun waktu yang sama, salah seorang eksekutif di Ito-Yokado, Toshifumi Suzuki melihat toko 7-Eleven saat berkunjung ke Amerika Serikat (AS).
Ito-Yokado kemudian membuat kesepakatan dengan pemilik 7-Eleven, Southland Corporation yang berbasis di AS, dan membuka 7-Eleven pertama di Jepang pada tahun 1974. Kemudian, perusahaan Ito mengakuisisi saham pengendali di Southland Corporation pada Maret 1990.
"Saya sering ditanya apakah saya berhasil karena kerja keras atau karena saya hanya beruntung. Sebenarnya jawabannya ada di antara keduanya," ucap Ito dalam sebuah wawancara dikutip dari BBC.
Ito mengaku beruntung memulai bisnis tepat setelah perang, di mana pada saat yang sama ketika masyarakat konsumen berbasis luas mulai berkembang di Jepang.
Pada tahun 1992, Ito mengundurkan diri dari posisinya di Ito-Yokado terkait dugaan pembayaran ilegal yang dilakukan oleh tiga eksekutif kepada gangster yakuza untuk menjaga ketertiban pada rapat pemegang saham.
Kemudian, Ito-Yokado berganti nama menjadi Seven & i Holdings pada 2005. Huruf "i" pada nama perusahaan Ito-Yokado dan Ito, merupakan ketua kehormatan perusahaan. Selain itu, Ito juga dipengaruhi oleh persahabatannya dengan guru manajemen Austria-Amerika, Peter Drucker.