Pendidikan Gratis Anak Perantau Wamena, Pemprov Jatim Rancang Ini
Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah merancang skenario pendidikan bagi anak-anak perantau asal Jatim dari Wamena, Papua. Guna mewujudkan hal itu, Pemprov akan bekerja sama dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, khususnya di pondok-pondok pesantren di lingkungan NU.
Rencananya, anak-anak yang berada di jenjang pendidikan SMP, Tsanawiyah, SMA/SMK dan Aliyah akan disekolahkan ke sejumlah pondok pesantren, khususnya di lingkungan NU Jatim secara gratis.
"Kami sudah musyawarah dengan pengurus PWNU yang memiliki pondok pesantren yang tersebar di seluruh Jatim. Ya, untuk menggratiskan sekolah di ponpes bagi putra-putri perantau asal Jatim dari Wamena," ucap Khofifah, Jumat 18 Oktober 2019.
Skenario tersebut, kata Khofifah, untuk menjamin keberlanjutan pendidikan anak-anak asal Jatim yang kembali ke kampung halamannya akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua. Khofifah tidak ingin aktivitas dan proses pendidikan anak-anak tersebut terhambat atau bahkan terhenti ditengah jalan.
Menurutnya, kerusuhan yang terjadi di Wamena cukup meninggalkan trauma mendalam bagi mereka. Tidak terkecuali bagi anak-anak yang kehilangan waktunya untuk bersekolah.
"Mereka tinggal masuk saja, Pemprov akan membantu prosesnya. Yang penting mereka bisa tetap bersekolah dan meraih cita-citanya. Mereka ini 'kan generasi penerus Indonesia," katanya.
Sebelumnya pada Kamis 17 Oktober 2019, Gubernur Jatim Khofifah sempat melepas kepulangan seluruh perantau asal Jatim dari Wamena ke kampung halamannya masing-masing. Perjalanan dari Wamena ke Jatim menggunakan kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Kapal Motor (KM) Dobonsolo. Sebanyak 12 bus dan sejumlah Elf disiapkan untuk mengangkut sebanyak 435 orang ke daerahnya masing-masing.
Para perantau kali ini berasal dari 23 Kabupaten/Kota di Jatim. Di antaranya dari Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Sampang dan Kabupaten Trenggalek. Oleh Pemprov Jatim mereka juga diberikan bantuan berupa uang tanggap darurat, pakaian siap pakai dan sembako.
"Mereka didampingi oleh tim dari Dinas Sosial dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpolinmas) Jatim mulai dari proses turun kapal hingga pemulangan. Nantinya mereka akan diserahterimakan kepada Dinsos setempat," katanya.
Hingga saat ini, sudah terdapat lima kloter perantau Jatim dari Wamena yang kembali pulang ke bumi Majapahit. Sebelumnya, rombongan pertama datang melalui Semarang sejumlah 43 orang. Kemudian pada 2 Oktober lalu melalui bandara Malang sejumlah 121 orang dan juga melalui bandara Juanda sejumlah 41 orang.