Pendidikan Anak di Sekolah dan Rumah Selaras, Program Sobat Banyuwangi
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, menginisiasi program fasilitasi sekolah parenting untuk para orang tua atau wali murid di Banyuwangi melalui program Sekolah Orang Tua Hebat (Sobat). Program ini untuk menyelaraskan pola pendidikan anak di sekolah dan di rumah.
Program Sobat merupakan edukasi parenting untuk orang tua tentang pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan. Sehingga pendidikan dan pengasuhan yang diperoleh anak di rumah bisa selaras dan saling menguatkan dengan di sekolah. Program Sobat telah diluncurkan di Pendopo Sabha Swagata, Senin, 20 Mei 2024.
"Melalui program ini orang tua bisa mengupdate ilmu parenting. Bagaimana melakukan pendekatan dan lebih mengerti dunia anak sesuai dengan zamannya," terang bupati.
Ipuk menjelaskan, dengan mengikuti sobat, orang tua bisa mengetahui dan mengeksplor karakter anak, menciptakan suasana belajar yang nyaman baik di sekolah maupun di rumah. Dengan demikian antara pendidik dan orang tua bisa menggali potensi anak secara optimal.
"Tidak hanya di bidang akademis tapi juga non akademis,” tambahnya.
Dengan program ini, orang tua, lanjutnya, juga diharapkan bisa mencegah anak dari bullying dan kekerasan di sekolah.
Dalam program ini Banyuwangi menyediakan 588 fasilitator berpengalaman yang terdiri dari psikolog dan guru yang sudah mengikuti pelatihan parenting. Program ini berlangsung selama empat bulan untuk setiap angkatan, dan mendapat sertifikat.
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, mengatakan, untuk angkatan pertama, program Sobat diikuti oleh 8.515 peserta orang tua/wali murid dari jenjang PAUD, SD, dan SMP dengan jumlah total 337 lembaga.
Setiap angkatan akan menempuh waktu pendidikan selama empat bulan dengan 16 kali pertemuan. Setiap pertemuan berisi tema materi yang berbeda. Diantaranya tema pemahaman perkembangan anak, pengembangan bakat minat anak, dukungan orang tua dalam penumbuhan budi pekerti, mandiri, dan tanggung jawab, hingga peran orang tua dalam bullying dan kekerasan.
“Kami berharap untuk angkatan selanjutnya jumlahnya akan semakin banyak karena semakin banyak orang tua yang sudah mengetahui manfaatnya,” ungkapnya.
Kepala Pusat Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbudristek, Rusprita Putri Utami mengapresiasi apa terobosan Banyuwangi. Menurutnya, tantangan pendidikan di Indonesia salah satunya adalah kurangnya keterlibatan orang tua dalam pendidikan dan pola asuh anak secara langsung.
Hal ini tidak lepas dari kurangnya edukasi pada orang tua. Salah satu indikatornya hasil survei nasional menunjukkan hanya 23 persen orang tua yang mendapatkan pendidikan parenting. Diapun mengaku senang Banyuwangi meluncurkan program ini sebagai upaya pelibatan orang tua.
"Dengan program ini harapannya terjadi keselarasan dan kesinambungan pada pendidikan anak di rumah dan di sekolah serta membentuk karakter dan pribadi anak secara utuh,” tuturnya.
Advertisement