Pendeta Generasi Milenial Raditya Oloan Wafat dan Badai Sitokin
Sosok pendeta muda, Raditya Oloan Panggabean, usia 33 tahun, wafat pada Kamis, 6 Mei 2021 petang. Suami dari Joanna Alexandra itu meninggal setelah berperang melawan Covid-19 sejak dinyatakan positif pada 14 April 2021 lalu.
Pendeta Milenial suami Joanna Alexandra
Raditya Oloan dikenal sebagai pendeta yang akrab dengan generasi milenial. Sosoknya trendi, dengan rambut panjang yang sering diikat. Raditya Oloan sering memberikan khotbah tentang berbagai masalah yang lekat dengan generasi milenial. Akun Instagram dan Tiktoknya diikuti seratusan ribu follower.
Pendeta di Gereja Muda untuk Indonesia ini menikah dengan Joanna Alexandra, di usia yang muda, 19 tahun. Joanna Alexandra adalah seorang model dan bintang sinetron. Pernikahannya dengan Raditya Oloan yang sarat dengan sejumlah kontroversi, banyak menjadi inspirasi berbagai hal baik yang mereka lakukan di saat ini. Keduanya dikarunia empat orang anak, yaitu Zuriel Paris Jedidah Panggabean, Zeraiah Moria Phinehas Panggabean, Zoey Havilah Salajena Panggabean, dan Ziona Eden Alexandra Panggabean.
Raditya Oloan Terinveksi Covid-19
Pada 10 April 2021, Raditya Oloan dinyatakan terpapar Covid-19. Lewat akun Instagramnya, Joanna Alexandra menuturkan jika seluruh anggota keluarga kemudian menjalani swab. Hasilnya, dari seluruh anggota keluarganya, hanya Zoey dan Ziona, dua anaknya yang hasilnya negatif. Lantaran kondisi Raditya Oloan yang sesak napas, mereka lantas masuk ke Wisma Atlet Kemayoran. "Kalau isoman di rumah, kami harus ngumpet di kamar. Kalau di sini, kami bebas jalan-jalan. Ada lapangan gede dan ada rooftop. Bisa senam, jogging, main volleyball, atau hirup udara segar," tulis Joanna Alexandra di Instagramnya.
Sejak masuk Wisma Atlet sekitar tiga minggu yang lalu, kondisi Raitya Oloan cenderung tak stabil. Ia sempat keluar masuk ruang ICU hingga berpindah rumah sakit. Raditya Oloan dirujuk untuk masuk ke ICU di RSUP Persahabatan hingga kemudian menghembuskan napas terakhir di rumah sakit tersebut.
Pada kabar terakhir sebelum meninggal, Joanna Alexandra menyebut jika Raditya Oloan sudah bersih dari virus Covid-19 namun mengalami badai sitokin dan infeksi bakteri yang kuat, sehingga membuat tubuhnya mengalami infeksi hebat. "Kondisinya post-covid dengan komorbid asma, and he is going through a cytokine storm yang menyebabkan hyper-inflamation in his whole body. Ditambah lagi ada infeksi bakteri yang lumayan kuat," kata Joanna Alexandra yang sering meminta doa dari netizennya.
Badai Sitokin Menyerang Raditya Oloan
Serangan badai sitokin membuat infeksi hebat di seluruh tubuh Raditya Oloan. Pendeta milenial ini pun mengembuskan napas terakhir, pada Kamis, 6 Mei 2021, petang.
Badai Sitokin sendiri adalah kondisi ketika imun tubuh memerangi virus akibat berkumpulnya protein sitokin di salah satu bagian tubuh. Dalam kondisi itu, imun tubuh akan terus berdatangan mengalahkan virus akibat sinyal yang dikirim oleh sitokin.
Pada badai sitokin, sinyal yang dikirim oleh sitokin berlangsung panjang, meski virus telah mati. Akibatnya, imun tubuh terus menyerang paru-paru, tempat sitokin berkumpul pada kasus Covid-19, hingga paru-paru mengalami kerusakan, dilansir dari CNN Indonesia.
Hal itu membuat jaringan paru mennjadi rusak, menyebabkan kebocoran paru, penuomonia, dan darah kekurangan oksigen. Badai sitokin disebut merusak sebagian sel di paru-paru dan menyebabkan sel sulit untuk sembuh. (Cnn/Kmp/Kom)
RIP Ps. Raditya Oloan 🙏💔🥀
— jnsn.paul (@paulinecilors) May 6, 2021
Terimakasih sudah menjadi berkat dengan segala ceritanya, agar kami dapat lebih mengenal Kristus ♡ pic.twitter.com/rFK5OVdtec
Advertisement