Pendeta di Malang Bantah Terinfeksi Corona Pasca PST di Bogor
Ketua Majelis Jemaat Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Immanuel, Kota Malang, Pendeta Richard Agung Sutjahjono membantah dirinya terpapar virus corona atau covid-19 pasca menghadiri Persidangan Sinode Tahunan (PST) di Hotel Aston Kota Bogor, pada 26-29 Februari 2020,lalu.
Santer diberitakan bahwa pasca acara PST di Bogor, Jawa Barat, ada empat jemaat yang meninggal dan diduga positif terinfeksi covid-19 karena menghadiri acara tersebut. "Termasuk kecurigaan kepada saya karena habis pulang dari Bogor," terang Pendeta Richard pada Sabtu 21 Maret 2020.
Namun, kecurigaan itu sirna pasca ada keterangan dari dokter yang menyatakan bahwa ia negatif covid-19. "Saya lalu memeriksakan diri ke dokter dan dinyatakan tidak ada gejala apapun yang mengarah ke sana (covid-19) saya juga sampai sekarang sehat-sehat saja," tuturnya.
Pendeta Richard menuturkan saat kembali ke Malang pada awal Maret lalu, ia kemudian memeriksakan diri. Sejauh ini, menurutnya kondisinya sehat seperti sediakala.
"Masa inkubasi virus corona itu kan 14 hari. Perempuan di Bogor itu bulan lalu, saya balik ke Malang awal Maret. Bisa ditelusuri, saya negatif corona," jelasnya.
Pendeta Richard juga membantah bahwa keempat jemaat yang menghadiri kegiatan PST di Bogor, Jawa Barat beberapa bulan yang lalu positif Covid-19. "Memang meninggal tapi bukan karena covid-19," ujarnya.
Bantahan itu juga diperkuat melalui surat edaran GPIB Majelis Sinode pusat yang membantah mengenai pemberitaan yang menyebut jemaat Majelis Sinode GPIB yang menghadiri PST positif terinfeksi covid-19.