Pendekar Pagar Nusa: Mari Globalkan Pencak Silat Indonesia
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, M. Nabil Haroen menegaskan bahwa sudah saatnya warga Indonesia mencintai Budaya asli sekaligus merawatnya. Di antara kebudayaan penting Indonesia, yakni seni bela diri pencak silat.
“Mari kita kembali merawat tradisi, mencintai budaya Indonesia. Pencak Silat ini bela diri asli Indonesia, berakar dari tradisi Nusantara. Kita globalkan dan internasionalkan Pencak Silat,” ungkap Nabil Haroen, dalam agenda silaturahmi di Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (26 Agustus 2022).
Nabil Haroen menghadiri agenda pelantikan Pimpinan Cabang Pencak Silat Pagar Nusa Bojonegoro, sekaligus membuka Diktama II Pasukan Inti Pagar Nusa.
Pada agenda ini, hadir pimpinan PCNU Bojonegoro beserta jajaran, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad, S.H, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Arm Arif Yudo Purwanto, dan pejabat pemerintahan serta tokoh masyarakat setempat.
Booming seni bela diri
Menurut Nabil, saat ini banyak sekali berkembang seni bela diri yang berasal dari berbagai negeri lain, yang booming dan digemari publik.
“Munculnya beragam seni bela diri ini baik, makin bagus. Jadi mengedukasi publik juga, bahwa seni bela diri ternyata penting sekaligus asyik. Nah, kita dorong juga agar Pencak Silat ini digemari publik juga,” jelas Nabil, yang juga Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) ini.
“Sebelum menguasai bela diri yang lain, ya kita harus menguasai pencak silat. Ini semangat merah putih, ini untuk menguatkan bela diri kita. Kalau mengaku orang Indonesia, ya kita harus sama-sama memperkuat Pencak Silat.
"Nah, bagi warga NU, pencak silatnya ya Pagar Nusa. Tidak yang lain, karena di AD-ART jelas hanya ada Pagar Nusa,” demikian tegas Nabil dihadapan ratusan pendekar Pagar Nusa dan atlet pencak silat se-Bojonegoro.
Saat ini, bersama-sama muharrik (penggerak) Pencak Silat, Nabil Haroen mendorong agar Pencak Silat dipertandingkan di Olimpiade olahraga internasional.
“Jadi, kita sedang berjuang untuk menjadikan pencak silat dipertandingkan di ajang olimpiade. Ini tidak mudah, tapi jalan sudah terbentang. Memang butuh waktu, sekitar 5-10 tahun, ini sudah mulai setahap demi setahap ditata prosesnya.”
Nabil Haroen mengajak para pendekar, kader dan atlet Pencak Silat Pagar Nusa untuk terus berkhidmah, berkarya dan berprestasi. “Kita ini sebagai santri, sebagai pendekar, sebagai atlet harus bisa menempatkan diri, terus berproses, berjuang dan belajar untuk menjadi yang terbaik, berkhidmah untuk pesantren, berkarya untuk Indonesia, berprestasi di ajang dunia.”
Untuk mendorong prestasi atlet, Nabil Haroen mengajak pengurus dan kader Pagar Nusa Bojonegoro serta warga Nahdliyin dan publik untuk bersama-sama membangun Padepokan sebagai pusat pelatihan pencak silat yang terpadu dan layak.
“Saya mengajak semuanya untuk mari bersama-sama membangun pusat pelatihan pencak silat yang bagus, agar menjadi kawah candradimuka, tempat berlatih kader-kader kita, hingga menjadi atlet terbaik dan pendekar silat yang kokoh.
"Jika ada seribu orang, masing-masing menyumbangkan tenaga, pikiran, dan hartanya, Insya Allah dalam waktu singkat bisa terbangun padepokan atau tempat pelatihan. Saya menyumbang 500 sak sêmen untuk tahap awal merealisasikan hal ini.”
Saat ini, ada beberapa pengurus cabang yang sedang berproses membangun kantor dan padepokan, di antaranya di Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, serta di Blitar Jawa Timur dan beberapa cabang di Jawa Tengah.
Advertisement