Pendataan Pasien Sembuh Covid-19 Kota Malang Buruk, Ini Sebabnya
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tengah berupaya memperbaiki sistem updating data Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dokter Husnul Mu'arif mengatakan bahwa adanya kendala keterlambatan updating data terletak pada mereka yang melakukan melakukan testing Covid-19 mandiri kemudian melakukan isolasi di rumah.
"Semuanya nanti disinkronkan di data puskesmas. Data yang di Dinkes di tambah data wilayah (tingkat RT/RW) orang-orang yang bisa mandiri (testing dan isolasi) di dalam Covid-19-nya nanti kami bawa ke Dinkes datanya," ujarnya pada Kamis 12 Agustus 2021.
Husnul mengatakan pasien Covid-19 yang melakukan testing dan isolasi mandiri inilah yang selama ini terlambat dilaporkan data kesembuhannya ke Dinkes. Sehingga, ketika Dinkes menginput data ke sistem New All Record (NAR) milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terjadi penumpukan data.
"Jadi yang mandiri ini yang nanti kami sinkronkan. Jadi dari itu nanti ada nilai tambah angka kesembuhan," katanya.
Maka untuk perbaikan updating data Covid-19 ujar Husnul, akan dilakukan percepatan pembaharuan data dari pasien Covid-19 yang melakukan testing dan isolasi mandiri.
"Kalau yang di lapangan itu kan ada di wilayah. Database-nya di kami itu ada NAR namanya. Nah di wilayah ini kemudian ada ketambahan data (pasien Covid-19) yang testing mandiri itu. Itu nanti yang kami akan gabungkan," ujarnya.
Untuk petugas di Dinkes Kota Malang yang bertugas menginput data di sistem NAR ujar Husnul ada satu orang. Sementara di puskesmas ada beberapa orang yang mengumpulkan data baik kesembuhan, kematian hingga penambahan Covid-19 yang nanti disetorkan ke Dinkes.
Terlambatnya updating data ini juga menjadi perhatian dari pemerintah pusat. Deputi Koordinasi Bidang Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto yang datang ke Kota Malang mengatakan bahwa proses surveilans atau pengawasan harus dijalankan dengan optimal baik itu pasien Covid-19 mandiri maupun yang dalam pantauan di rumah sakit.
"Kami mengingatkan data kesembuhan ini di-update. Memang kadang surveillance (pengawasan) itu banyak orang. Puskesmas gak cek lagi di sistem, ternyata tidak terupdate," katanya.
Ditambahkan oleh Walikota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa untuk mengatasi hal itu pihaknya sudah mengumpulkan seluruh kepala puskesmas, camat lurah dan Dinkes untuk bersama-sama berkoordinasi terkait data Covid-19 di wilayah masing-masing.
"Ada beberapa hal yang insyaallah kami siapkan, berkaitan dengan updating data. Ini perlu ada penyesuaian dan apa yang kami akan lakukan," ujarnya.
Advertisement