Pendarahan, Irish Bella Didiagnosa Infeksi Saluran Kemih
Artis Irish Bella sempat mengalami kontraksi dan pendarahan di tengah kehamilan anak kembarnya. Istri aktor Ammar Zoni ini pun harus dilarikan ke rumah sakit untuk memastikan janin di dalam kandungannya tidak mengalami masalah.
Irish Bella sendiri mengaku tidak tahu sebelumnya bahwa itu merupakan kontraksi. Ini juga menurutnya karena ini merupakan kehamilan pertamanya. Sehingga ia kerap mengabaikan tanda-tanda yang muncul.
Usai peristiwa dramatis itu, Irish Bella bersyukur janin kembar dalam kandungannya tidak mengalami masalah. Usia kehamilan perempuan 23 tahun itu sudah masuk 24 minggu.
"Iya kemarin sempat pendarahan. Bayinya alhamdulillah sehat. Pas dirawat setiap hari tiga kali sehari dicek jantungnya. Sehat alhamdulillah. Mohon doanya ya," ucap artis yang akrab disapa Ibel ini.
Perempuan kelahiran Cirebon, Jawa Barat ini juga tetap harus mengonsumsi vitamin. Tujuannya supaya tidak ada lagi kejadian perdarahan yang menimpanya. "Minum obat-obatan sih enggak. Vitamin saja dikasih," kata dia.
Irish Bella mengatakan, dokter seharusnya memintanya beristirahat terlebih dahulu agar kandungan dia lebih kuat setelah sempat mengalami pendarahan.
Namun berhubung Irish Bella merasa kondisinya sudah mulai membaik, dia pun memutuskan untuk kembali beraktivitas.
"Kalau kata dokter sebenarnya masih harus bedrest sih. Tapi akunya aja bandel, enggak betah di rumah," ungkap Irish Bella.
Ammar Zoni yang setia mendampingi sang istri juga menjelaskan penyebab terjadi pendarahan Irish Bella kala itu.
"Jadi katanya ada indikasi infeksi di saluran kemih. Tapi sesudah pengembangan selama tiga hari nggak ada apa-apa, semuanya aman. Cuma kecapekan aja," tuturnya.
Meski bukan kondisi yang berat, Ammar Zoni tetap mengkhawatirkan kondisi sang istri. Bahkan, ia tak membiarkan Irish berjalan sendirian meski dengan jarak dekat.
"Dia enggak saya biarin jalan di rumah sakit. Dari tempat tidur ke kamar mandi saja saya temenin," jelas Ammar Zoni.
Seperti dilansir dari Web MD, pendarahan yang terjadi pendarahan pada Trimester Kedua dan Ketiga atau pendarahan yang tidak normal pada akhir kehamilan mungkin lebih serius. Ini karena dapat menandakan masalah serius dengan ibu atau bayinya.
Kemungkinan penyebab perdarahan pada akhir kehamilan meliputi, placenta previa. Kondisi ini terjadi ketika plasenta terletak rendah di dalam rahim dan sebagian atau seluruhnya menutupi pembukaan jalan lahir.
Placenta previa sangat jarang terjadi pada akhir trimester ketiga, hanya terjadi pada satu dari 200 kehamilan. Plasenta previa yang berdarah, yang tidak menimbulkan rasa sakit, adalah keadaan darurat yang membutuhkan perhatian medis segera.
Selain itu pendarahan pada trimester kedua atau ketiga juga kerap terjadi karena Solusio plasenta. Pada sekitar 1 persen kehamilan, plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum atau selama persalinan dan genangan darah antara plasenta dan uterus.
Solusio plasenta bisa sangat berbahaya bagi ibu dan bayi. Tanda dan gejala lain dari solusio plasenta adalah nyeri perut, gumpalan dari vagina, rahim lunak, dan nyeri punggung.
Selain itu pecahnya uterus juga bisa jadi penyebab terjadinya perdarahan. Dalam kasus yang jarang terjadi, bekas luka dari operasi caesar sebelumnya dapat robek selama kehamilan. Pecahnya uterus dapat mengancam jiwa, dan membutuhkan operasi caesar darurat. Gejala lain dari ruptur uteri adalah nyeri dan nyeri tekan di perut.
Penyebab perdarahan lainnya juga seperti vasa previa, dan juga persalinan prematur. Jika mengalami perdarahan di trimester kedua dan ketiga sebaiknya segera hubungi dokter.