Pendapatan Waskita Tahun 2019 Menurun 39,24 Persen
Pencapaian kinerja keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) priode Januari-September 2019 ditutup negatif. Pasalnya, perusahaan konstruksi plat merah ini membukukan penurunan pendapatan dan laba.
Dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin disebutkan, pendapatan usaha Waskita Karya tercatat sebesar Rp22,01 triliun atau turun 39,24% dari priode yang sama tahun lalu sebesar Rp36,23 triliun.
Sementara laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk WSKT juga turun signifikan dari Rp3,74 triliun per September 2018 menjadi Rp1,15 triliun per September 2019. Dengan demikian, WSKT mengalami penurunan laba bersih 69,29% secara tahunan.
Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya, Shastia Hadiarti menuturkan, sampai dengan September 2019, Waskita telah menerima pembayaran termin proyek-proyek turnkey senilai Rp3,5 triliun.
WSKT saat ini tengah menyelesaikan beberapa proyek infrastruktur prioritas. Misalnya, proyek Jalan Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung dan proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang diharapkan pembayarannya dapat diterima oleh perseroan pada akhir tahun ini.
Selanjutnya, pada periode yang sama perseroan mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp15,12 triliun. Adapun proyek yang sedang dikerjakan oleh perseroan adalah Renovasi Masjid Istiqlal di Jakarta dengan nilai kontrak Rp443 miliar, Revitalisasi Sarana Olahraga Ragunan di Jakarta dengan nilai kontrak Rp419 miliar, Bandara Juanda di Surabaya dengan nilai kontrak Rp685 miliar.
Selain itu, Tol Prabumulih – Muara Enim Seksi 2 di Palembang dengan nilai kontrak Rp4,57 triliun, Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu Seksi A. Yani dengan nilai kontrak Rp772,93 miliar, dan Double Track Manggarai Jatinegara di Jakarta dengan nilai kontrak Rp223,69 miliar.
Kemudian dari sisi penerimaan arus kas, WSKT selaku kontraktor Proyek Tol Cinere – Serpong, Banten, telah menerima pembayaran termin sebesar Rp1,2 triliun dari PT Cinere Serpong Jaya. Penerimaan dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas pendanaan Waskita.
Kata Shastia, pembayaran atas proyek ini termasuk dalam rencana penerimaan kas masuk dari proyek turnkey senilai Rp24 triliun yang selesai pada tahun 2019. Selain menerima pembayaran termin atas proyek Tol Cinere - Serpong, Waskita pun telah menerima pembayaran Proyek LRT Sumatera Selatan sebesar Rp519 miliar.
Selanjutnya, perseroan akan menerima pembayaran proyek turnkey Tol Kunciran – Parigi senilai Rp700 miliar, dan Proyek Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang (Porsi VGF Tol Cisumdawu) senilai Rp327 miliar pada tahun ini.
Namun, arus kas bersih dari aktivitas operasi WSKT tercatat minus Rp4,87 triliun per kuartal III/2019. Arus kas negatif itu lebih besar dari posisi Rp1,54 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hingga akhir September 2019, total aset yang dimiliki perseroan senilai Rp129,24 triliun, sedangkan pada periode yang sama tahun ini total aset mencapai Rp137,24 triliun.
Advertisement