Pendapatan Fury Mencapai Rp 584 Miliar
Tyson Fury akan mendapatkan bayaran tertinggi ketika menjalani tanding ulang lawan Deontay Wilder pada Sabtu 22 Februari 2020 waktu Texas atau Minggu 23 Februari 2020 pukul 05.00 pagi WIB.
Seperti dilaporkan Express, Fury akan mendapat bayaran 20 juta poundsterling dari perebutan juara dunia kelas berat versi WBC akhir pekan ini di MGM Grand Arena, Texas, AS, ini. Sebelumnya, bayaran tertinggi yang diterima Fury sebesar 15 juta poundsterling ketika bertarung lawan Otto Wallin dan Tom Schwarz.
Meski digaransi akan mengantongi bayaran sebesar 20 juta poundsterling, pendapatan Fury diperkirakan akan melambung hingga 33 juta poundsterling atau sekitar Rp 584 miliar menyusul pemasukan tambahan dari bayar per tayang, pendapatan dari tiket, dan pemasukan lainnya.
“Ini (tiket) akan habis terjual di arena. Dan (pendapatan) itu akan dipotong pajak sebesar 16 juta dolar,” kara Bob Arum, promotor Fury.
“Penjualan on the spot itu lebih baik dari perkiraan siapa pun,” tuturnya.
Yang tidak diketahui oleh Bob Arum adalah perbedaan bayar per tayang antara di Inggris dengan di AS. Dia sudah bertanya pada Frank Warren, selaku co-promotor dan Fury, dan mereka menyatakan jika di Inggris bayar per tayangnya, bahkan pada jam empat pagi sekali pun dibayar per tayang sebesar 1 juta poundsterling.
Bob Arum mengatakan, jika bayar per tayang di AS sebesar 2 juta dolar AS, dia tidak tahu berapa yang akan didapatkan Wilder. Yang pasti, Fury akan mendapatkan 33 juta poundsterling secara keseluruhan.
Fury diikat dengan kontrak 80 juta poundsterling untuk lima pertarungan dengan petinju-petinju top dengan ESPN sejak tahun lalu. Artinya, The Gypsy King masih memiliki dua pertarungan sisa setelah menyelesaikan duel lawan Wilder.
Pada pertarungan Fury lawan Wilder pertama, penjualan tiket mencapai 325.0000 poundsterling. Ini jauh lebih rendah dari estimasi pendapatan penjualan tiket duel kedua ini yang didorong mencapai satu juta poundsterling.