Pendapatan Anjlok, Amerika Tutup Bioskop untuk Cegah Corona
Walikota New York City, Bill de Blasio telah memerintahkan bioskop-bioskop di Manhattan tutup mulai Selasa, 17 Maret 2020. Langkah tersebut diambil sebagai pencegahan atas penyebaran virus corona atau Covid-19.
Sebelumnya, Bill de Blasio telah menutup restoran, kelab malam, teater dan tempat konser. Sekolah juga ditutup hingga 20 April mendatang, yang berdampak pada hampir satu juta siswa.
"Ini bukan keputusan yang saya buat dengan mudah. Tempat-tempat ini adalah bagian dari hati dan jiwa kota kami sebagai warga New York. Kota kami menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kami harus menanggapinya dengan mentalitas masa perang," tulis Bill de Blasio di Twitter.
"Kita akan melalui ini sampai kita bisa mengurangi penyebaran (corona), kita harus melakukan pengorbanan apa pun yang diperlukan untuk membantu sesama warga New York," lanjutnya.
Menurut Variety, penutupan bioskop di New York City ini akan membuat kejatuhan angka box office global semakin memburuk. Sebelumnya, sejumlah negara seperti China, salah satu pasar film terbesar di dunia, serta Italia pun telah ditutup demi mencegah penyebaran pandemi.
Di Amerika Utara, penjualan tiket box office anjlok ke posisi terendah dalam 22 tahun terakhir karena para penonton memilih untuk tinggal di rumah ketimbang menonton film seperti Onward, The Hunt, atau Bloodshot di bioskop.
Pendapatan dunia perfilman juga terpukul karena dua jaringan bioskop terbesar, AMC dan Regal, dan beberapa bioskop lain seperti Alamo Drafthouse dan Arclight, membatasi jumlah tiket yang dijual per teater untuk menghindari kepadatan.
Sejumlah bioskop yang tetap buka memilih menjaga jarak antara barisan dan kursi dan mengambil langkah-langkah sanitasi tambahan, termasuk melakukan desinfektan pada kursi, sandaran lengan dan tempat gelas.
Hingga Kamis pekan lalu, beberapa film blockbuster termasuk Mulan, A Quiet Place Part II, Fast 9 dan (James Bond) No Time to Die telah memindahkan tanggal rilis mereka.
Sebagian besar industri hiburan seperti teater-teater Broadway, arena bermain, dan acara olahraga pun telah ditutup untuk berjaga-jaga terhadap wabah.
Setelah New York, giliran Los Angeles memutuskan untuk menutup semua bioskop, bar, kelab malam, dan tempat hiburan lainnya sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona.
Lewat fitur Facebook Live, Walikota Los Angeles, Eric Garcetti, menyampaikan bahwa penutupan ini diterapkan selama dua pekan terhitung hingga 31 Maret mendatang.
"Kita perlu mengambil langkah-langkah ini untuk melindungi kota kita sekarang," kata Garcetti seperti dikutip Deadline.
Secara keseluruhan, dia juga menekankan bahwa orang-orang perlu saling membantu dengan menjaga jarak dalam berinteraksi, tidak bepergian, dan menunda pertemuan.
"Ini bukan hanya tentang kamu. Ini tentang orang yang kamu cintai. Ini tentang orang tua Anda dan kakek-nenek Anda. Ini tentang tetangga lansia yang Anda miliki," ucapnya.
"Ini tentang mereka yang kita kenal yang sedang dirawat karena kanker, atau kondisi yang lainnya. Anda akan menyelamatkan hidup mereka dengan apa yang Anda lakukan sekarang," imbuh Garcetti.
Mirip Insiden 9/11 pada September 2000
Pendapatan dari penjualan tiket bioskop di Amerika Serikat pada akhir pekan lalu mencapai titik terendah dalam dua dekade karena kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona.
Hingga saat ini, proses penghitungan pendapatan menyeluruh masih dilakukan. Namun, Comscore memperkirakan pendapatan sepanjang akhir pekan lalu hanya sekitar 55,3 juta dolar AS.
The Hollywood Reporter melaporkan bahwa angka ini merupakan yang terendah dalam dua dekade. Sebelumnya, rekor pendapatan bioskop akhir pekan terendah tercatat setelah insiden 9/11 pada September 2000 yang hanya mencapai 54,5 juta dolar AS.
Di tengah kemerosotan pendapatan ini, film Onward masih menempati posisi puncak penjualan terbanyak dengan nilai 10,5 juta dolar AS. Angka ini merosot 73 persen dari pekan sebelumnya hingga menjadi penurunan paling drastis dalam sejarah Pixar.