Pendangkalan dan Penyempitan Saluran Air Jadi Penyebab Banjir
Terjadinya pendangkalan dan penyempitan saluran air, diduga menjadi biang kerok terjadinya banjir di Cepu. Khususnya ketika terjadi hujan lebat dengan durasi waktu lama. Air meluap hingga pemukiman warga dan melumpuhkan akses transportasi.
Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati menyampaikan, masalah banjir di Kecamatan Cepu menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora. Pihaknya akan melakukan pembenahan drainase di mana titik rawan banjir, sehingga apabila terjadi hujan deras tidak tergenang lagi.
“Salah satu penyebab banjir di antaranya adalah pendangkalan, penumpukan sampah dan penyempitan saluran termasuk belum terkoneksinya saluran primer,” ujarnya, Minggu 23 Oktober 2022.
Upaya ini, tambah Etik diharapkan bisa mengantisipasi genangan air maupun banjir seiring datangnya musim hujan. Normalisasi saluran air dilakukan agar dapat menampung debit air yang banyak melainkan juga memperlancar aliran air menuju sungai.
Untuk jangka panjang, perempuan asal Cepu ini, mengungkapkan, Settlement Planning (setplan) tahun 2023, ada tiga titik yang akan dilakukan normalisasi di wilayah Kecamatan Cepu.
Di antaranya, Tambakromo dari SMP N 4 Cepu menuju Hotel Arra. Kemudian, untuk wilayah tengah mulai dari Lebok, Rumah sakit, Tukbuntung, Sidodadi, jalan Raya Surabaya hingga masuk Kebun Kelapa. Terakhir, mulai dari Wonorejo turun BNI, Jalan Pemuda, sampai Pasar belok hingga Bruk Basin.
Dijelaskan, normalisasi dilakukan agar fungsi penyerapan air bisa lebih maksimal untuk mencegah banjir saat hujan dengan intensitas tinggi.
"Kami akan melebarkan saluran air di tiga lokasi agar aliran air semakin baik dan nantinya bisa mengurangi kemungkinan banjir terjadi," ujar Etik.