Pencipta "Ali Topan Anak Jalanan", Teguh Esha Meninggal Dunia
Teguh Esha, pengarang populer "Ali Topan Anak Jalan" meninggal dunia, Senin 17 Mei 2021, pukul 07.23 WIB di Rumah Sakit Suyoto, Bintaro, Jakarta. Ia mengembuskan nafas terakhir, setelah berjuang melawan Covid-19,
"turut berduka cita semoga amal ibadah alm sahabat saudara kami Teguh Esha 'Ali Topan Anak Jalanan' diterima Allah swt amin3. Almarhum akan dimakamkan sesuai Protokol Kesehatan (Prokes)," tulis Noorca M Massardi di grup WhatsApp Mufakat Budaya Indonesia, Senin 17 Mei 2021.
Sontak kabar duka ini tersebar di kalangan seniman, sastrawan dan masyarakat secara luas. "Ali Topan Anak Jalanan" menjadi tontonan digemari kawula muda pada era 1970an.
Sang Pengarang Novel Populer
Novel "Ali Topan Anak Jalanan: Kesandung Cinta" merupakan novel karya Teguh Esha yang terbit pada tahun 1977. Tokoh Ali Topan muncul pertama kali dalam cerita bersambung karya Teguh Esha di majalah Stop tahun 1972. Setelah itu, Teguh Esha mengekranisasikan karya tersebut dalam bentuk film dengan judul "Ali Topan Anak Jalanan" pada tahun 1977 dengan pemeran utama Junaedi Salat dan Yatie Octavia.
Dari film tersebut kemudian Teguh Esha menuliskannya dalam bentuk novel dengan judul Ali Topan Anak Jalanan Kesandung Cinta yang terbit tahun 1977.
Karya novel ini mengisahkan percintaan antara Ali Topan dan Anna Karenina yang tidak disetujui oleh orang tua si gadis dan menyebabkan Ali Topan pergi dari rumahnya. Saat Ali Topan harus hidup di jalanan ia membutuhkan pekerjaaan. Oleh sebab itu, Ali Topan bekerja menjadi wartawan dan detektif.
Hal inilah yang menjadi tema novel kedua Teguh Esha tentang Ali Topan yang berjudul Ali Topan Detektif Partikelir terbit tahun 1978 oleh penerbit Cypress. Novel ini kemudian terbit ulang pada tahun 2000 dengan judul Ali Topan Wartawan Jalanan yang diterbitkan oleh PT Visi Gagas Komunika.
Selain dalam bentuk novel dan film, karya Teguh Esha ini pada tahun 2009 diunggah di youtube dalam versi yang berbeda dengan sutradara Harry Dagoe Suharyadi dan dibintangi oleh Ari Sihasale dan Karina Suwandi.
Karya Teguh Esha ini juga digubah menjadi lirik lagu yang diciptakan oleh Guruh Sukarno Putra dan dinyanyikan oleh Chrisye dengan judul lagu "Anak Jalanan". Pada tahun 2011 tepatnya pada bulan April, kisah Ali Topan ini juga digubah menjadi sebuah drama musikal di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki yang dilakukan oleh ArtSwara.
Dari Novel Menjadi Film Populer
"Ali Topan Anak Jalanan" oleh Korrie Layun Rampan dalam bukunya "Perjalanan Sastra Indonesia" (1983) digolongkan sebagai karya populer bersama-sama dengan novel Karmila karya Marga T. dan Cowok Komersil karya Eddy D. Iskandar. Karya Teguh Esha ini dalam waktu yang relatif singkat terjual sekitar 60 ribu eksemplar. Selain itu, Korrie (1983) juga menyatakan bahwa karya Teguh Esha ini berbentuk kritik sosial yang tajam. Dalam bukunya Suara Pancaran Cita (1983), Korrie menyatakan bahwa tokoh Ali Topan merupakan prototipe remaja tahun 70-an. Tokoh ini ekspresif, brutal, jenius, bahkan kadang-kadang tampak superhuman atau superman.
Korrie (1983) juga menyatakan bahwa bahasa yang digunakan pas, latar dan suasana juga tepat sesuai dengan dunia remaja sehingga membuat novel ini komunikatif dengan dunia anak muda pada masa itu. Demikian dilansir laman ensiklopedia.kemdikbud.go.id.
Kisah "Ali Topan Anak Jalanan"
Ali Topan mengganggu Anna Karenina yang kebetulan lewat bersama ibunya. Rombongan Ali Topan itu ditunjukkan bagai rombongan anak yang besar di jalanan, karena tidak mendapat kasih sayang orang tua.
Asal mulanya; ibu yang sibuk, dan ayah yang keluar masuk hotel dengan perempuan lain dan pulang ke rumah selalu terlambat. Meski demikian, digambarkan juga bahwa Ali Topan adalah anak terpandai di kelasnya. Jadi mereka tidaklah jahat. Keluarga Anna Karenina justru sebaliknya. Orang tuanya sangat menjaga anaknya, tetapi justru kebobolan.
Kakaknya kawin lari. Anna yang dipindah sekolah oleh orang tuanya, ketemu lagi dengan Ali yang mengganggunya. Satu kelas lagi. Ketika Anna dijahili, Ali membela. Maka tumbuhlah rasa simpati. Mereka lalu pacaran, meski ditentang keras orang tua Anna.
Anna berontak. Anna minta Ali mengantarkannya ke rumah kakaknya yang bahagia bersama suami di desa. Orang tuanya datang bersama polisi untuk menangkap Ali. Anna mengancam bunuh diri dengan gunting, hingga selamatlah Ali. Orang tuanya mangalah.