Pencemaran Blitar, Wabup Ancam Tutup Operasional PT Greenfeld
Rahmat Santoso Wakil Bupati Blitar mengancam akan menutup operasional Peternakan Pabrik Susu Greenfeld di kabupaten Blitar apabila pihak PT Greenfeld tidak memperbaiki pengelolaan limbah yang berdampak di beberapa aliran sungai di sekitar kawasan peternakan sapi perah untuk pabrik susu.
Kepada Ngopibareng.id, Rahmat Santoso menjelaskan dirinya mendapat laporan dan keluhan dari warga masyarakat sekitar Greenfeld terkait dugaan pembuangan limbah kotoran sapi yang dibuang di sungai sehingga mencemari air sungai, pada Selasa 29 Juni 2021.
Teguran dari Pemprov Jatim
Menurut Rahmat ada dokumen rekaman, PT Greenfeld, pernah menerima teguran dari Provinsi Jawa Timur terkait pengelolaan limbah yang meresahkan masyarakat.
Bupati Rini Syarifah menurutnya telah menindaklanjuti surat peringatan dari provinsi Jawa Timur dengan memberikan teguran melalui surat kepada PT Greenfeld agar tidak membuang limbah kotoran hewan ke sungai.
Wabup juga telah meminta masyarakat untuk mengambil contoh air sungai maupun air sumur yang mengandung kotoran sapi perah milik PT Greenfeld mulai 25 sampai tanggal 28 Juni. Hasilnya, air terbukti mengandung kotoran sapi perah PT Greenfeld.
Rahmat mendapatkan laporan jika kotoran yang mencemari sungai dan sumur warga baunya sangat menyengat. Meski, Rahmat belum mengetahui seberapa jauh saluran yang terdampak dari buangan kotoran dari sapi Kandang PT Greenfeld.
Wabup juga belum mengetahui apakah PT Greenfeld sudah memiliki tempat pengolahan limbah atau belum. Wabup justru meminta ngopibareng melihat sistem pengelolahan limbah yang ada di PT Greenfeld.
Menurut wabup, PT Greenfeld sudah pernah membuat pernyataan untuk tidak membuang limbah di sungai agar tidak mencemari lingkungan. Wabup juga menegaskan akan menindaklanjuti laporan warga masyarakat sekitar sesuai petunjuk Bupati Rini Syarifah, dan tidak segan segan akan menutup perusahaan tersebut kalau mengabaikan peringatan pemerintah.
Selain itu, pemkab akan melakukan hearing dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Blitar terkait masalah ini.
Minim CSR
Selama menjabat menjadi wakil bupati, ia juga merasa PT Greenfeld belum berkontribusi langsung kepada masyarakat sekitar. “Masyarakat tidak mendapatkan keuntungan dari PT Grenfeld baik melalui CSR (Corporate Sosial Responsibility) yang seharusnya menjadi tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat sekitar,” katanya.
Soal investasi, Rahmat tidak menampik bahwa pemerintah Kabupaten Blitar butuh Investasi, tentu yang berdampak kepada masyarakat. “Selama pihak PT Greenfeld bisa memberikan manfaat kepada masyarakat dan tidak mencemari lingkungan, akan mendukung seandainya pihak PT Greenfeld melakukan perluasan lahan Greenfeld III,” katanya.
Temuan Ngopibareng di Lokasi
Pantauan Ngopibareng ketika mendekat di area kawasan PT Greenfeeld Indonesia di Dusun Genjon, Desa Ngadirenggo melihat air sungai yang memungkinkan dilewati limbah cair. Terlihat, air dari atas jembatan berwarna kecoklatan dan sedikit berbuih.
Ngopibareng mencoba meminta keterangan beberapa orang warga yang melintas. Warna kecoklatan yang ada disungai menurut Kumidi Warga Dusun Genjon diperkirakan akibat dari limbah kulit kopi dari salah satu perkebunan kopi di sekitar Greenfeld.
Sementara Ismoko, warga Genjon yang ditemui ngopibareng di sekitar sungai setelah pulang mengambil bantuan dari kantor Desa Ngadirenggo menjelaskan
pencemaran limbah kohe cair bisa disebabkan beberapa hal.
Pertama ketika hujan, daya tampung penampungan limbah kohe cair yang dikelola oleh pihak ketiga yang notabene perkebunan kopi, meluber tidak muat, akhirnya merembes ke sungai.
Kedua apabila terjadi hujan deras limbah yang disalurkan ke lahan perkebunan kopi merembes mengaliri sungai. Ismoko sempat menunjukkan tanda-tanda air buih di sungai yang diduga berasal dari kandang ternak PT Greenfeld.
Ketiga rembesan saluran pipa dari kandang ternak sapi perah yang mengarah ke penampung limbah cair yang dikelola perjebunan bocor akhirnya mengaliri sungai.
Ismoko juga punya pendapat soal CSR PT Greenfeeld. Ismoko bercerita, selama PT Greenfeld berdiri baru sekarang mendapatkan bantuan sembako berupa beras, gula dan minyak.
Sebelumnya, bantuan diberikan oleh PT Greenfeld berupa uang yang dikelola oleh perangkat desa untuk kepentingan masyarakat Dusun Genjon setiap 3 bulan sekali senilai Rp 3.500.000 yang penggunaannya untuk memperbaiki lampu jalan dan sound system.
Ismoko berharap Greenfeld memberikan bantuan ke masyarakat Dusun Genjon setidaknya setiap menjelang hari raya
Sebut Limbah Keluar Tak Sengaja
Sementara, dikonfirmasi terpisah, Miftahudin Nur yang baru dua minggu menjabat sebagai Government and External Relation Manager PT Greenfeld mengatakan, “PT Greenfeld sedang mengadakan perbaikan instalasi pengelolahan limbah cair dari kotoran hewan ternak sapi perah,” katanya kepada Ngopibareng.id, di kantor Balai Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Rabu 30 Juni 2021.
Selama ini menurut Miftah, keresahan masyarakat yang berkaitan dengan dugaan pencemaran lingkungan dari area kandang ternak PT Greenfeld, tidak benar.
Ia menolak tuduhan jika limpahan limbah cair yang mengalir di sungai dilakukan dengan sengaja olehnya. "Kami dari PT Greenfeld yang memproduksi susu untuk kesehatan tidak mungkin mengeluarkan limbah kohe yang menimbulkan penyakit kepada masyarakat" timpalnya.
Sedangkan, terkait perubahan warna dan tingkat kekeruhan aliran sungai sehingga kemungkinan menimbulkan aroma yang tidak sedap Miftah meragukan jika hal itu hanya disebabkan keberadaan dari kandang peternakan PT Greenfeld.
Jika pun ada, Miftah memastikan keluarnya limbah cair dari area kawasan Greenfeld tidak dilakukan dengan sengaja.
Miftah menjelaskan selama ini pihaknya, di dalam pengelolaan limbah cair telah bekerjasama dengan pihak ketiga melalui penampungan limbah yang dimiliki oleh perkebunan kopi yang ada di sekitar lahan peternakan sapi perah milik PT Greenfeld.
Menurutnya, bisa jadi air limbah meluap ketika hujan, sehingga mencemari sungai dan mengakibatkan masyarakat resah. "Kami ingin bersama masyarakat sekitar bekerjasama baik dalam pengelolaan limbah maupun untuk penyedia pasokan pakan sapi perah yang dumiliki perusahaan kami" tambahnya.
Bantahan Soal CSR
Terkait isu miring dari tidak adanya kontribusi CSR Kemasyarakat sekitar, Miftah membantah. Menurutnya, selama ini PT Greenfeld telah memberikan CSR kepada masyarakat hanya saja tidak pernah diekspose ke media. Sehingga apa yang dilakukan olehnya tidak diketahui oleh masyarakat.
Dia bercerita kalau sudah memberikan CSR sembako di empat desa secara serentak yaitu di Desa Ngadirenggo, Tegalasri, Plumbangan dan Tembalang, pada Rabu 30 Juni 2021.
Miftah mengaku akan melakukan penekanan kontribusi kemasyarakat melalui CSR nya, terutama di bidang pendidikan anak - anak, kesehatan dan peduli stunting.
Terkait dengan tidak melibatkan tenaga lokal sekitar kawasan peternakan PT Greenfeld Miftah membantahnya. Ia menegaskan sudah menggunakan tenaga lokal walaupun tidak signifikan karena terkait kapasitas kebutuhan tenaga kerja yang disesuaikan jumlah ternaknya.